Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan rentang waktu atau jarak penyuntikan vaksin dosis ke-1 dan ke-2 berbeda dan lebih lama yang menyebabkan capaian vaksinasi dosis lengkap di daerah itu rendah.

"Capaian vaksin dosis ke-2 atau lengkap memang lebih rendah, karena ada jarak antara dosis 1 dan 2," kata Koordinator Tim Surveilance dan Epidemiologi Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel dr Bangun di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mencontohkan jika masyarakat yang menggunakan AstraZeneca, maka mereka harus menunggu lebih lama dari pada menggunakan Sinovac. Untuk vaksin sinovac, jarak penyuntikan dosis 1 ke dosis kedua adalah 28 hari, sementara vaksin AstraZeneca 2 sampai 3 bulan.

Selain itu, capaian vaksinasi COVID-19 dosis lengkap yang lebih rendah dibandingkan dosis ke-1, juga disebabkan pada saat dosis ke-2 saat skrining kesehatan, mereka tidak lolos skrining kesehatan.

Baca juga: Capaian vaksinasi COVID-19 Babel lebih tinggi dari rata-rata nasional

Baca juga: Satgas: 76.525 anak di Babel sudah divaksinasi COVID-19


"Keterlambatan penyuntikan vaksinasi dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama untuk menangkal virus COVID-19," ujarnya.

Menurut dia, saat ini kesadaran masyarakat untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 sudah cukup tinggi, namun demikian Satgas, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya terus menggencarkan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat untuk segera vaksin.

"Ini hanya masalah rentang waktu pemberian vaksin 1 ke 2 yang cukup lama dan berbeda yang menyebabkan capaian vaksin lengkap rendah, karena stok vaksin berbagai merek masih cukup untuk percepatan vaksinasi ini," katanya.

Ia menambahkan saat ini stok vaksin berbagai merek 168.386 vial, dengan rincian Sinovac 43.240 vial, Biofarma 1.736 vial, Coronavac 93.204 vial, AZ Covax 6.703 vial, Moderna 44 vial, Moderna 15 vial, Pfizer 23.444 vial dan AZ UK 0 vial.

Di samping itu, terdapat stok alokasi khusus yang berada di buffer di Dinkes Provinsi sebanyak 49.383 vial/193.922 dosis, dengan rincian 14.960 vial Sinovac, 194 vial Biofarma, 11.046 vial Coronavac, 3.958 vial AZ (Covax) dan 14.960 vial vaksin Pfiizer.

"Saat ini stok vaksin cukup untuk disalurkan ke kabupaten/kota," katanya.*

Baca juga: 62,89 persen masyarakat Babel telah divaksinasi COVID-19 lengkap

Baca juga: Satgas: 93,5 persen nakes di Babel divaksin COVID-19 ke-3

Pewarta: Aprionis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022