Kekerasan bertahun-tahun terhadap jurnalis di Meksiko tidak bisa diredakan selama pemimpin negara itu terus menganggap normal permusuhan terhadap kebebasan berekspresi
Mexico City (ANTARA) - Sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat mendesak Meksiko untuk meningkatkan perlindungan menyusul pembunuhan empat jurnalis tahun ini.

Mereka mengkritik Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang terang-terangan mengecam para kritikus di pemerintahannya lewat media.

Dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, senator Tim Kaine dan Marco Rubio meminta pemerintah AS untuk mengambil peran lebih besar dalam mendorong pemerintah Meksiko untuk bertindak lebih tegas.

"Upaya saat ini untuk melindungi jurnalis belum mencukupi… AS harus bekerja sama dengan Meksiko membuat rencana yang lebih komprehensif untuk mengurangi kekerasan," tulis para senator.

Baca juga: Jurnalis Meksiko yang dibunuh sempat mengadu ke presiden

Kaine dan Rubio mengungkapkan keprihatinannya pada "impunitas yang meluas", dan mengatakan perilaku Presiden Meksiko menghadapi kritik di media perlu diubah untuk meningkatkan keamanan jurnalis.

"Kekerasan bertahun-tahun terhadap jurnalis di Meksiko tidak bisa diredakan selama pemimpin negara itu terus menganggap normal permusuhan terhadap kebebasan berekspresi," kata para senator dalam suratnya.

Pada Januari saja, penyerang bersenjata membunuh Jose Gamboa di Veracruz, Margarito Martinez dan Lourdes Maldonado di kota perbatasan Tijuana dan Roberto Toledo di Michoacan.

Maldonado dibunuh setelah tiga tahun mengangkat isu sejumlah pembunuhan yang dikaitkan dengan Presiden Lopez Obrador. Dia pernah mengaku khawatir dengan keselamatan dirinya. Obrador mengatakan dia menyesali kematian Maldonado dan berjanji untuk melakukan investigasi.

Baca juga: Seorang jurnalis Afghanistan tewas ditembak dalam serangan mobil

Martinez, seorang fotografer kriminal, ditembak di kepala di luar rumahnya.

Ratusan wartawan bulan lalu berkumpul untuk melakukan protes di seluruh Meksiko sebagai tanda berkabung atas kematian rekan-rekan mereka dan menuntut pihak berwenang memberikan perlindungan yang lebih baik.

Ketika kasus pembunuhan jurnalis dan pekerja media meningkat selama beberapa dekade terakhir, sedikit  pelaku telah dihukum dan banyak wartawan mengikuti program perlindungan pemerintah setelah menerima ancaman pembunuhan.

Organisasi advokasi Article 19 telah mendokumentasikan sekitar 145 pembunuhan jurnalis di Meksiko dari 2000 hingga 2021, yang menjadikan negara itu salah satu tempat paling mematikan bagi pekerja media di luar zona perang.

Sumber: Reuters

Baca juga: Warga Meksiko kecam pembunuhan terhadap jurnalis

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022