Muaraenim, Sumsel (ANTARA News) - Sekitar 900 karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja PT Tanjung Enim Lestari (TEL) Pulp and Paper, di Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, menuntut kenaikan gaji dan kesejahteraan karyawan dengan melakukan mogok kerja.

"Cukup banyak karyawan yang kecewa dengan manajemen perusahaan yang dinilai sudah tidak memenuhi lagi tuntutan kesejahteraan karyawan," kata Ketua Serikat Pekerja PT TEL, Ashal, di Muaraenim, Kamis.

Menurut dia, tuntutan yang harus dipenuhi manajemen perusahaan, yaitu stop wanprestasi atas kesepakatan bersama tentang struktur dan skala upah, kenaikan upah dan THR harus dengan kesepakatan bersama.

"Perusahaan harus melakukan pelaksanaan perjanjian kerja bersama secara murni dan konsekuen, hentikan semua bentuk intimidasi dan manipulasi kepada pekerja, berhentikan pejabat perusahaan yang tidak produktif dan laksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat," ujar dia.

Ashal menegaskan, kalau semua tuntutan itu tidak dipenuhi pihak perusahaan, maka karyawan akan terus melanjutkan aksi mogok kerja, tidak hanya selama tiga hari, melainkan bisa satu minggu atau bahkan dengan waktu yang tidak bisa ditentukan.

"Kami merasakan belum adanya keseriusan pihak manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, dirasakan tidak sesuai lagi pada saat ini, padahal peningkatkan laba dari tahun ke tahun terus meningkat," ujar dia lagi.

Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Paper Indonesia (FSP2KI), Irzan Zulfakar, mengatakan bila aksi mogok kerja ini tetap tidak digubris pihak perusahaan akan berlanjut, dan meminta Bupati Muaraenim dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat untuk ikut campur mengatasinya.

"Kami minta pemerintah dan wakil rakyat memfasilitasi serta menanggapi aspirasi para pekerja, sehingga tercapai solusi yang berpihak pada pekerja," kata dia.

Menurut dia, saat ini keuntungan yang diperoleh terus meningkat, pada tahun 2007 lalu mencapai Rp270 miliar, tahun 2008 kembali meningkat menjadi Rp699 miliar, dan diprediksi pada 2010 dan 2011 ini akan meningkat lebih besar lagi.

Humas PT TEL, Purwadi, mengatakan pihak perusahaan ingin menjelaskan masalah tersebut, sekaligus mencari jalan keluar dari persoalan yang dituntut para karyawan tersebut. (ANT127/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011