Seoul (ANTARA) - Komite yang terdiri atas komunitas dokter menyambut baik tawaran Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk melakukan pembicaraan dengan dokter peserta pelatihan yang kemungkinan bisa memecah kebuntuan antara pemerintah dan para dokter.

“Dipersilakan untuk melanjutkan pertemuan langsung antara Bapak Presiden dan dokter peserta pelatihan,” kata Kepala Komite Darurat di Asosiasi Medis Korea, Kim Taek-woo, kepada wartawan di Seoul, Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan Kim yang mewakili 140.000 komunitas dokter, sehari setelah kantor kepresidenan mengatakan bahwa Presiden Yoon terbuka untuk berbicara dengan dokter peserta pelatihan.

Hingga kini tercatat sebanyak 12.000 dokter pelatihan telah melakukan pemogokan dalam bentuk pengunduran diri massal sejak 20 Februari sebagai protes terhadap rencana peningkatan kuota penerimaan sekolah kedokteran sebanyak 2.000

Kendati demikian, Kim menegaskan pertemuan antara Yoon dan dokter peserta pelatihan harus bermakna jika itu benar terjadi. Juru Bicara Komite Darurat Asosiasi, Kim Sung-geun, mengatakan pertemuan antara Yoon dan dokter peserta pelatihan mungkin akan dilakukan.

“Harapan kami adalah hal ini positif,” ucap Jubir Kim.

Juru bicara menambahkan bahwa pemerintah harus membatalkan peningkatan kuota penerimaan jika pemerintah memang tulus dalam melakukan pembicaraan dengan komunitas medis.

Namun, prospek untuk mengatasi kebuntuan tersebut masih belum jelas karena pemerintah hanya menunjukkan sedikit tanda untuk mengurangi jumlah peningkatan kuota masuk sekolah kedokteran. Menambah kerumitan kebuntuan, pemerintah telah mengalokasikan kuota penerimaan ke universitas-universitas.

Sumber : Yonhap
Baca juga: Pasien Korsel suarakan kekhawatiran akan gangguan layanan medis
Baca juga: Menkes Korsel akan bicara dengan komunitas medis bahas pemogokan
Baca juga: Pengunduran profesor perburuk kebuntuan layanan kesehatan Korsel


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024