Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman ditutup sedikit lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (10/2/2022), memperpanjang keuntungan untuk hari keempat berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terkerek 0,05 persen atau 8,43 poin, menjadi menetap di 15.490,44 poin.

Indeks DAX 40 bertambah 1,57 persen atau 239,63 poin menjadi 15.482,01 poin pada Rabu (9/2/2022), setelah menguat 0,24 persen atau 35,74 poin menjadi 15.242,38 poin pada Selasa (8/2/2022), dan terangkat 0,71 persen atau 107,08 poin menjadi 15.206,64 poin pada Senin (7/2/2022).

Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 16 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 24 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Siemens AG, perusahaan rekayasa dan manufaktur yang berfokus pada bidang elektrifikasi, otomatisasi dan digitalisasi multinasional Jerman melonjak 4,72 persen, merupakan pencetak keuntungan paling banyak (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh saham perusahaan gas dan rekayasa industri Linde Public Limited Company yang bertambah 3,02 persen, serta perusahaan industri dan pemasaran produk kesehatan dan pertanian multinasional Jerman Bayer AG meningkat 2,42 persen.

Di sisi lain, Delivery Hero, perusahaan layanan pemesanan pengiriman makanan daringe multinasional Jerman yang berbasis di Berlin, mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjun 30,45 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan penyedia layanan makanan daring berlangganan HelloFresh SE yang anjlok 6,17 persen, serta perusahaan manufaktur dan pemasaran peralatan dan komponen elektronik presisi multinasional Jerman Sartorius AG jatuh 2,20 persen.

Baca juga: Saham Prancis hentikan reli, indeks CAC 40 terpangkas 0,41 persen
Baca juga: IHSG ditutup melemah, seiring ditahannya suku bunga acuan BI
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, pelaku pasar menanti rilis data inflasi AS

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022