Jakarta (ANTARA News) - Penjualan besar-besaran (Panic Selling) terhadap saham dalam negeri mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat pagi tertekan cukup dalam sebesar 3,13 persen kembali ke level 3.900 poin.

IHSG dibuka melemah 128,99 poin ke posisi 3.993,09. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 2,64 poin atau 0,37 persen ke posisi 730,10 poin.

"Koreksi mayoritas di bursa regional hingga diatas dua persen menjadi katalis utama pelemahan indeks dalam negeri sehingga memicu `panic selling`," kata analis Milenium Danatama Sekuritas, Abidin di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, semua sektor saham mengalami tekanan jual cukup signifikan, koreksi ini dipicu oleh investor yang mengkawatirkan resesi ekonomi global dari negara AS yang diekspektasikan perlambatan ekonomi.

Ia menambahkan, tekanan jual tak hanya dilakukan oleh investor dalam negeri, namun juga dilakukan pelaku pasar asing.

Meski begitu, ia menilai, penurunan indeks yang terjadi hari ini cukup wajar seiring naiknya indeks BEI yang pada perdagangan sebelumnya "rally" mencatatkan penguatan.

Analis Samuel Sekuritas Christine Salim menambahkan, saham-saham sektor pertambangan dan beberapa saham yang relatif kuat dalam tiga hari terakhir seperti Astra International (ASII), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Unilever (UNVR) dan sektor perbankan diperkirakan akan mengalami koreksi signifikan hari ini akibat "panic selling".

"Namun demikian, terdapat beberapa saham yang cukup menarik untuk `buy on dip` seperti Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Indocement (INTP)," ujar dia.

Ia mengatakan, bursa Asia pagi ini turut dibuka koreksi signifikan sekitar empat persen seiring pelemahan dari bursa global dan bursa komoditas.

Ia mengatakan, harga minyak pagi ini melanjutkan koreksinya ke level 85,6 dolar AS per barel.

Sementara di bursa regional diantaranya, Indeks Hang Seng melemah 938,71 poin (4,29 persen) ke level 20.943,93, Indeks Nikkei-225 turun 324,92 poin (3,36 persen) ke level 9.334,26, dan Indeks Straits Times melemah 89,93 poin (2,89 persen) ke level 3.015,08. (ANT)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011