Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil tujuh duta besar Amerika Serikat, Inggris, Cina, Rusia, Perancis, Jerman dan Austria untuk menjelaskan posisi Indonesia dalam kasus nuklir Iran yang menghendaki agar penyelesaian kasus berjalan damai. "Besok Presiden juga akan memanggil Dubes Iran untuk Indonesia," kata Menlu Hasan Wirajuda usai pertemuan Presiden dengan ketujuh dubes tersebut di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa. Menlu mengatakan, posisi Indonesia dalam menghadapi ketegangan akibat isu nuklir di Iran adalah mendorong para pihak memaksimalkan perundingan antara Iran dengan tiga negara Eropa yakni Inggris, Prancis dan Jerman. Indonesia juga meminta Iran agar bekerja sama erat dan berunding dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sehingga Iran memenuhi aturan-aturan dalam pengembangan nuklir untuk damai. Indonesia juga menganjurkan Iran untuk mempertimbangkan usulan Rusia agar negara di Persia tersebut melakukan pengayaan uranium di Rusia selanjutnya dikirimkan ke Iran. Menlu menjelaskan bahwa pada tanggal 2 Pebruari 2006, IAEA yang beranggotakan 35 negara termasuk Indonesia akan melakukan sidang luar biasa untuk membahas masalah tersebut. Sidang akan membahas keputusan serta langkah yang perlu dilakukan oleh Iran. Menlu mengatakan, ada pandangan terutama negara Barat yang menginginkan sidang tersebut memutuskan agar masalah nuklir Iran diserahkan ke Dewan Keamanan PBB. Hasan mengatakan, Indonesia tidak ingin para pihak, khususnya negara-negara Barat menyimpulkan proses perundingan sudah buntu. "Sehingga tergesa-gesa menyerahkan masalah ke Dewan Keamanan PBB," katanya. Menlu sebelumnya juga sudah memanggil dubes-dubes tersebut untuk menjelaskan posisi Indonesia yang menginginkan ada ruang dan kesempatan proses diplomasi dan negoisasi sehingga solusi damai dapat dicapai. Pertemuan itu dimulai pukul 14.00 WIB. Pada pertemuan pertama presiden menerima empat dubes asal Uni Eropa yakni Dubes Prancis untuk Indonesia Renaud Vignal, Dubes Jerman Joachim Droudre Grouger, Dubes Inggris Carlos Humfrey dan Dubes Austria Bernard Zimburg. Selanjutnya secara berturut-turut Presiden menerima Dubes Rusia Gheorghe Sauvica, Dubes Amerika Serikat (AS) Lynn Paschoe, Dubes Cina Lan Lijun.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006