Denpasar (ANTARA News) - Ratusan wisatawan mancanegara setiap harinya mengunjungi Puri Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali guna melihat dari dekat proses pembuatan menara pengusungan jenazah (bade) bertingkat sembilan dengan total ketinggian 24 meter.

"Pengunjung kebanyakan wisman itu ingin mengetahui proses pembuatan bade yang akan digunakan sebagai tempat pengusungan jenazah ibunda almarhum Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, bupati Gianyar," kata Tjokorda Gde Raka Sukawati yang merancang pembuatan "bade" tersebut, Minggu.

Ia mengatakan, pembuatan bade itu kini dalam proses penyelesaian dan kehadiran turis itu tidak mengganggu warga yang sedang bekerja secara gotong royong.

Proses pembuatan bade di halaman puri di jantung kota Kecamatan Ubud kini sudah menjulang tinggi dan pengerjaan yang melibatkan puluhan warga itu dalam proses pengalusan.

Wisatawan dalam dan luar negeri itu diberikan kesempatan untuk menyaksikan warga Ubud yang sedang mengerjakan proses pembuatan "bade". Hampir semua wisman itu mengabadikan warga yang bekerja membuat bade itu baik dengan kamera biasa, maupun dengan kamera rekaman (video).

"Bade itulah nantinya sebagai tempat pengusungan jenazah almarhun Anak Agung Niang Rai (78), salah seorang kerabat Puri Agung Ubud yang meninggal dunia pada hari Sabtu, 14 Mei lalu dan upacara pelebon (ngaben) pada Kamis, 18 Agustus 2011.

Ibunda Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati itu adalah istri dari almarhum Tjokorda Gde Agung Sukawati yang mempunyai tiga putra dan lima cucu. Ketiga putranya selain bupati Gianyar juga Tjokorda Gde Raka Sukawati yang merancang pembuatan bade tersebut dan Tjokorda Putra Sukawati.

Dalam menyelesaikan bade tersebut menurut Tjokorda Gde Raka Sukawati yang juga pengelola Hotel Pitamaha Ubud itu melibatkan 50 warga setempat setiap harinya.

"Bade" seluruhnya menggunakan bahan lokal itu antara lain bambu dan kayu itu itu dilengkapi dengan sejumlah ornamen penting, tutur Tjokorda Gde Raka Sukawati.

Menurut adik kandung Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati itu adapun perlengkapan bade itu diantaranya angsa, bengkiwe atau bebek, bangkal atau babi, macan, gajah, boma dan burung garuda.

"Bade" yang dibuat sebagai penghormatan terakhir pada ibundanya tercinta akan rampung seminggu menjelang hari H, warga kini masih harus menyelesaikan beberapa ornamennya, tutur Tjokorda Gde Raka Sukawati. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011