Ini merupakan bagian dari pembelajarannya di dunia balap," kata Tommy Soeharto
Jakarta (ANTARA News) - Darma Mangkuluhur yang memasuki usia 13 tahun pada 8 Agustus 2011, mengikuti jejak ayahnya Tommy Soeharto sebagai atlet olahraga keras otomotif dan kini dengan mencengangkan sudah mengikuti seri kejuaraan gokart Asia, bahkan sudah mulai melakukan test Formula.

Bocah yang masih sekolah di tingkat menengah pertama di Singapura itu, kelihatan masih terlalu kecil ketika memasuki kokpit Formula saat melakukan test baru-baru ini di Sirkuit Internasional Sentul.

"Ia berbakat dan masih amat muda. Semua pebalap Formula Satu berawal dari go-kart, kemudian melangkah ke jenjang Fomula. Ia cepat beradaptasi dan belajar tentang data dan spesifikasi kendaraanya," kata Mark Goddard dari Inggris, ketika mengarahkan Darma di Sentul.

Darma memang berhasil memacu kendaraan besar itu di lintasan dalam test tiga hari, kendati beberapa kali mesinnya tersendat-sendat.

"Kalo sudah melaju ya melaju terus. Saya amat senang dapat kesempatan test Formula ini," kata Darma yang mengenakan kaca mata, ketika usai mencoba kendaraan Formula BMW, yang kini berganti nama menjadi Formula JK-Tyre.

"Bedanya, go-kart tinggal tancap tapi mobil Formula ada giginya, dan terasa berat," kata Darma, kelahiran Jakarta 8 Agustus 1998, dengan nada amat polos.

Dimana Darma berlatih atau berlomba, di situ ada adiknya Aya dan ayahnya Hutomo MP serta ibunya Tata. Mereka dengan serius menyaksikan Darma melejit di lintasan dan Hutomo MP atau Tommy pun mengarahkan kameranya memotret puteranya.

Darma sudah menyenangi go kart (karting) sejak usia delapan tahun dan sering latihan di Sentul. Ketika mengikuti Sunday Race Gokart di Subang, Jabar (27/2/11) ia sempat mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit. Ketika itu ia berlaga di kelas Rotax Max Junior.

Pada musim lomba go kart Asia (AKOC) 2010, Darma turun di kelas Formula 125 JR dan berada di urutan keenam setelah mengikuti tiga dari lima putaran, sedangkan rekan senegaranya Yasuo Senna Iriawan di tempat teratas (juara Asia) setelah mengikuti lima putaran dengan total 145 poin. Peserta kelas ini pada tahun lalu sebanyak 32 pebalap dari berbagai negara Asia.

Pada perlomban final Kejuaraan Karting Terbuka Asia (AKOC) di Sirkuit Carmona, Filipina, 30-31 Juni 2011, Darma dengan gesit melaju di trek basah dan berada di urutan keenam.

Darma yang bertarung dalam 22 putaran di Kelas Formula 125 JR memulai balapan dari posisi ke-13 dari 16 pembalap yang tampil pada nomor Pra-Final, Minggu (31/7/2011). Ia mengakhiri balapan ini di posisi ketujuh.

Posisi lebih baik kemudian diraihnya pada nomor Final. Ia finis di posisi enam dengan menorehkan catatan waktu 9:19,497 detik. Darma terpaut 19,253 detik dari juara pertama Estevano Rivera (Filipina).

Tommy mengatakan, perjuangan puteranya berlomba di lintasan basah merupakan yang pertama kali dan ini bagian dari pembelajarannya dalam dunia balap.

"Persaingan amat ketat dan waktu Darma. Selisih waktu dengan juara pertama amat dekat. Perlombaan di lintasan licin itu merupakan pengalaman berharga bagi Darma. Ini merupakan bagian dari pembelajarannya di dunia balap," kata Tommy.

Jam terbang
Para calon pebalap nasional kini sedang saling bersaing memenuhi tuntutan jenjang balap mereka, yaitu memenuhi kebutuhan jam terbang sekaligus menimba pengalaman.

Diantara para pebalap yang menjadi "rising star" di go kart termasuk Sean Gelael (juara senior Asia 2010) yang sudah mulai malang melintang di kejuaraan dunia dan Eropa, kemudian Senna Iriawan, Andersen Martono, Christian Silvano, Perdana Putra Minang yang masih berusia 10 tahun dan beberapa lainnya.

Darma yang juga berlomba pada putaran pertama AKOC di Macau, 1-3 Juli 2011 dengan mengejutkan tampil sebagai pebalap tercepat pada babak Pra-Final kendati pada babak final kurang beruntung karena terkena penalti ketika berusaha menerobos ke urutan depan.

Manejer Darma, Moreno Soeprapto, mengatakan Darma akan tampil pada lima putaran AKOC musim ini dan setelah dari Filipina dilanjutkan di Indonesia (Sentul), Thailand dan Macau.

Tentang test Formula, Moreno yang juga mantan pebalap Formula mengatakan, test Formula itu amat berat bagi anak seusia Darma, seperti yang dirasakannya ketika memulai balap Formula saat ia berusia antara 14 sampai 15 tahun.

"Umumnya pebalap Formula Satu mengawali debut mereka dari balapan gokart, kemudian melakukan test Formula. Mungkin Darma merupakan pebalap termuda yang melakukan test Formula," kata Moreno, putera mantan pebalap Tinton Soeprapto dan adik mantan pebalap Ananda Mikola.

Menurut Moreno, Darma dalam test awal Formula itu belajar mengenal karakter kendaraannya mulai dari mesin, suspensi, transmisi, cara merem hingga ketepatan aerodinamisnya. Ia belajar teori dan praktik melalui data komputer.

Para pebalap Formula Satu (F1) umumnya memulai jenjang karir mereka dari gokart, di antaranya Fernando Alonso yang latihan go kart sejak usia tiga tahun hingga menjadi juara Spanyol dan dunia, sebelum melakukan debut F1 pada 2001.

Kiprah seperti itu juga dilakoni Nigel Mansell, Timo Glock, Michael Schumarcher, Sebastian Vettel, Mark Webber, Felippe Massa, Rubens Barrichello, Kamui Kobayashi, ALex Yoong serta para pebalap F1 lainnya.

Akankan suatu saat nama Darma Mangkuluhur, Sean Gelael, Senna "King" Iriawan, Andersen, Perdana Putra Minang atau yang lainnya, akan menghiasi berita-berita F1 di berbagai media dunia?
(A008/S019)

Pewarta: A.R. Loebis
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011