Kita harapkan cita rasa dari Banggali atau India, pada tahun nanti dapat dikurangi,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengakui hasil survei Badan Pusat Statistik dapat dijadikan sebagai bahan pijakan untuk melakukan perbaikan penyelenggaraan ibadah haji setiap tahun.

BPS adalah lembaga kredibel dalam memberikan data objektif sehingga harus ditindaklanjuti, kata Suryadharma Ali ketika memberikan komentar atas hasil survei BPS tentang kepuasan jemaah pada penyelenggaraan ibadah haji musim haji 1431 H/2010 M lalu di Gedung BPS Jakarta, Senin.

Pada kesempatan itu, Kepala BPS Rusman Heriawan memaparkan hasil survei yang dilakukan pada musim haji lalu. Ia didampingi Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Dudi Saefudin Sulaiman.

Rusman menyebutkan bahwa secara keseluruhan Indeks Kepuasan di Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sebesar 81,45 persen.

Angka tersebut tergolong memuaskan atau di atas standar. Sementara aspek pelayanan dengan pemenuhan harapan tertinggi terdapat pada Pelayanan Petugas Kloter mencapai 88,88 persen dan terendah terdapat pada Pelayanan Katering sebesar 75,68 persen.

Kepala BPS juga menjelaskan bahwa sampel ditetapkan menurut daerah kerja (Jeddah, Mekkah, Madinah dan Satuan Operasi (Satop) Arafah dan Mina masing-masing 2.500 responden, untuk menghindari tingkat respons rate yang kecil dan pemenuhan target minimal sampel.

Sementara jemaah haji yang mengembalikan kuesioner sebanyak 4.200 jemaah dan yang layak dioleh sebnayak 3.929 kuesioner (93,55 persen). Sementara, sesuai kota, jumlah jemaah haji Indonesia saat itu 211 ribu orang.

Jumlah sampel sebanyak itu, menurut dia, sudah sesuai dengan kaidah metodologi. Kalaupun jumlahnya ditambah, hasilnya tetap sama.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, mengapa perlu ada survei tentang kepuasan bagi jemaah tentang pelaksanaan haji.

Survei tersebut sesungguhnya sekaligus merupakan jawaban bahwa setiap tahun pihak penyelenggara disalahkan dan tak melakukan perbaikan. Sepertinya para petugas haji jatuh di tempat yang sama namun tak melakukan perbaikan.

"Seolah petugas kita dianggap tak mau belajar," kata Suryadharma Ali.

Menag mengakui, dari hasil keseluruhan survei hanya pelayanan katering yang dirasakan kurang. Angkanya mencapai 60 persen dan diharapkan pihaknya pada musim haji mendatang dapat diperbaiki. Persoalan katering memang tak mudah, terlebih menyangkut cita rasa bagi etnis yang berasal dari Indonesia.

"Kita harapkan cita rasa dari Banggali atau India, pada tahun nanti dapat dikurangi," harap Menteri Agama Suryadharma Ali.
(E001/Z003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011