Investor bertanya-tanya berapa banyak bank sentral perlu memperketat kebijakan moneter mereka dan apa pengaruhnya terhadap perekonomian
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang jatuh pada perdagangan sesi pagi Kamis, karena kekhawatiran seputar Ukraina muncul kembali dan menahan selera terhadap aset berisiko, sementara investor tetap khawatir tentang kenaikan suku bunga secara global untuk menahan tekanan inflasi yang meluas.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo merosot 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 27.389,07 poin pada pukul 02.23 GMT dan indeks Topix yang lebih luas tergelincir 0,37 persen menjadi diperdagangkan di 1.939,36 poin. Nikkei telah naik 2,2 persen pada Rabu (16/2/2022).

"Situasi Ukraina tetap tidak pasti. Pasar naik kemarin karena ketegangan mereda antara Rusia dan Ukraina. Hari ini, investor menjual saham lagi," kata Ikuo Mitsui, manajer dana di Aizawa Securities, dikutip dari Reuters.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan pada Rabu (16/2/2022) bahwa Amerika Serikat tidak percaya klaim Rusia untuk menarik pasukan dari perbatasan Ukraina dan mencurigai Moskow telah meningkatkan kehadirannya sebanyak 7.000 tentara.

"Juga, di tengah kenaikan harga secara global, investor bertanya-tanya berapa banyak bank sentral perlu memperketat kebijakan moneter mereka dan apa pengaruhnya terhadap perekonomian."

Agen kepegawaian Recruit Holdings menyeret Nikkei paling banyak dengan penurunan 5,04 persen, diikuti oleh pembuat robot Fanuc yang kehilangan 1,25 persen. Perusahaan layanan platform data NTT Data tergelincir 2,75 persen.

Ketika infeksi baru COVID-19 di Jepang mulai turun, saham perusahaan yang akan mendapat manfaat dari pembukaan kembali naik. Kereta api dan maskapai penerbangan adalah sektor dengan kinerja terbaik di antara 33 sub-indeks industri di bursa, masing-masing naik 1,39 persen dan 1,49 persen.

Keisei Electric Railway yang mengoperasikan kereta antara Tokyo dan bandara Narita terangkat 3,78 persen, dan West Japan Railway menguat 2,02 persen. Sementara itu, Airliner ANA Holdings naik 1,48 persen.

Ada 93 kenaikan pada indeks Nikkei melawan 124 penurunan. Volume saham yang diperdagangkan di papan utama Bursa Efek Tokyo mencapai 0,49 miliar, dibandingkan dengan rata-rata 1,28 miliar dalam 30 hari terakhir.

Baca juga: Saham China dibuka melemah, indeks acuan Shanghai terkikis 0,05 persen
Baca juga: Saham Australia dibuka lebih tinggi, terangkat ekuitas pertambangan
Baca juga: Wall St ditutup beragam, S&P 500 naik tipis setelah rilis risalah Fed

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022