Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,83 persen atau 227,53 poin menjadi ditutup di 27.232,87 poin
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis, karena selera risiko dibatasi oleh kekhawatiran seputar konflik Rusia dan Ukraina, sementara investor tetap khawatir atas kenaikan suku bunga secara global untuk menahan tekanan inflasi yang meluas.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,83 persen atau 227,53 poin menjadi ditutup di 27.232,87 poin, sedangkan indeks Topix (TOPX) yang lebih luas tergelincir 0,79 persen menjadi 1.931,24 poin. Nikkei telah melonjak 2,2 persen pada Rabu (16/2/2022).

Penjualan meningkat setelah sebuah berita melaporkan bahwa separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur menuduh pasukan pemerintah melepaskan tembakan ke wilayah mereka empat kali dalam 24 jam terakhir.

"Situasi Ukraina tetap tidak pasti. Pasar naik kemarin karena ketegangan mereda antara Rusia dan Ukraina. Hari ini, investor menjual saham lagi," kata Ikuo Mitsui, manajer dana di Aizawa Securities, dikutip dari Reuters.

"Juga, di tengah kenaikan harga secara global, investor bertanya-tanya berapa banyak bank sentral perlu memperketat kebijakan moneter mereka dan apa pengaruhnya terhadap perekonomian."

Agen kepegawaian Recruit Holdings menyeret Nikkei paling banyak dengan penurunan 5,76 persen, diikuti oleh pemilik jaringan tokok pakaian Uniqlo, Fast Retailing yang turun 1,13 persen, serta investor perusahaan rintisan teknologi SoftBank Group kehilangan 2,27 persen.

Ketika infeksi baru COVID-19 di Jepang mulai turun, saham perusahaan-perusahaan yang akan mendapat manfaat dari pembukaan kembali menguat, dengan kereta api dan maskapai penerbangan masing-masing naik 0,03 persen dan 0,89 persen.

Keisei Electric Railway yang menjalankan kereta antara Tokyo dan bandara Narita meningkat 2,47 persem dan West Japan Railway naik 0,89 persen.

Baca juga: Saham Australia berakhir menguat, indeks ASX 200 terkerek 11,30 poin
Baca juga: Saham Korsel melonjak karena taruhan kenaikan suku bunga AS stabil
Baca juga: Saham Asia naik, investor pertimbangkan kebijakan Fed tak akan agresif

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022