Jakarta (ANTARA News) - Procter & Gamble (P&G) menginvestasikan senilai hingga 100 juta dolar AS untuk membangun pabrik pertamanya di Indonesia yaitu di Karawang, Jawa Barat.

Manajer Relasi Eksternal P&G Home Product Indonesia (PGHP) Junita Kartikasari dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyebutkan, pabrik produsen "fast moving consumer goods" (PMCG) itu akan dilengkapi dengan fasilitas modern untuk memproduksi popok bayi bermerk Pampers.

Pabrik ini juga akan menjadi pabrik di Indonesia yang menerima sertifikasi "Leadership in Energy and Environmental Design (LEED)". LEED merupakan sistem sertifikasi internasional yang diberikan oleh Dewan Bangunan Ramah Lingkungan Amerika Serikat kepada bangunan yang memenuhi sejumlah kriteria ramah lingkungan.

Sebelumnya, P&G telah mengumumkan bahwa semua fasilitas barunya akan memiliki sertifikasi LEED.

Direktur Utama PGHP, Mohamed Ismail dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan pabrik itu menyebutkan, Indonesia merupakan pasar penting bagi industri perawatan bayi. Hadir dalam acara tersebut Menteri Perindustrian, MS Hidayat.

Menurut Mohamed, enam dari 11 negara dengan populasi bayi terbesar berada di Asia. Indonesia merupakan satu dari enam negara tersebut, dengan 17 juta bayi berusia 48 bulan ke bawah.

"Banyak sekali bayi yang kami rasa perlu mendapatkan perawatan yang tepat, terutama ketika orang tua mereka diharuskan untuk beradaptasi terhadap gaya hidup modern. Di saat-saat seperti inilah, popok bayi yang praktis, sehat dan terpercaya akan sangat diperlukan,? sebut Mohamed.

Pembangunan pabrik akan dimulai Agustus 2011 ini dan membutuhkan waktu sekitar dua tahun hingga dapat beroperasi secara penuh. Dalam kurun waktu lima tahun, P&G menargetkan dapat memenuhi kebutuhan popok bagi sekitar delapan juta bayi di Indonesia. Pabrik Pampers ini diperkirakan akan menciptakan sekitar 400 lapangan kerja baru bagi penduduk Indonesia.

P&G berharap Pampers akan menjangkau rumah sakit dan para bidan untuk memberikan pendidikan kepada para ibu mengenai masa-masa sebelum dan sesudah melahirkan, terutama mengenai pentingnya kualitas tidur terhadap perkembangan bayi secara keseluruhan.

Sementara Menperin MS Hidayat mengatakan, pabrik baru P&G Indonesia diharapkan dapat memacu pertumbuhan industri FMCG nasional. Pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap dibangunnya pabrik ini, sebagai tanda bahwa peluang bisnis terbuka lebar di Indonesia.

Hidayat berharap kehadiran pabrik ini dapat mendorong aktivitas perekonomian secara lokal, mengurangi jumlah pengangguran, meningkatkan kewirausahaan masyarakat serta secara berkelanjutan memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

"Kami harap pabrik P&G yang baru ini dapat menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan antara industri terkait dan masyarakat untuk kemajuan bersama. Selain itu, pemerintah juga berharap pabrik ini dapat memberikan pengaruh langsung atas pertumbuhan industri, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan," sebut Hidayat.

Produk P&G dikonsumsi sekitar 4,4 miliar penduduk dunia melalui berbagai produk seperti Pampers, Tide, Ariel, Always, Whisper, Pantene, Mach3, Bounty, Dawn, Fairy, Gain, Pringels, Charmin, Downy, Lenor, Iams, Crest, Oral-B, Duracell, OLay, Head & Shpulders, Wella, Gillette, Braun, Fusion, Ace, Febreze, dan Ambi Pur. P&G beroperasi di 80 negara dan merek-merek P7G dapat ditemukan di lebih dari 180 negara di dunia.

(A039/B012)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011