Jakarta (ANTARA News) - Setahun terakhir, perusahaan IT ramai-ramai menggaungkan layanan komputasi awan di Indonesia, mulai layanan "cloud on demand" hingga "hybrid cloud" dan solusi komputasi awan dapat memberikan keuntungan besar dalam hal operasional dan pembiayaan bagi perusahaan tersebut.

Namun perusahaan itu harus menyadari pengadopsian itu membutuhkan proses yang rumit dan membutuhkan perencanaan yang cermat. Maka tak heran, banyak perusahaan yang mengadopsi pendekatan "hybrid cloud" atau kombinasi ampuh antara cloud private dan cloud publik ketika berada dalam tahap awal adopsi cloud computing.

Oracle, sebuah perusahaan yang bergerak dalam komputasi awan terkenal di dunia memberikan beberapa panduan kepada perusahaan yang ingin mengadopsi sebuah solusi komputasi awan.      

Pertama, perusahaan jasa layanan  komputasi awan harus harus memiliki application-to-disk yang terintegrasi  untuk lebih memberikan manfaat komputasi awan dan mengurangi resiko bisnis.

Albert Tay, Director Oracle Fusion Middleware, Oracle Corporation, Asia Pasific Division mengatakan kami memiliki sebuah layanan  Oracle Engineered System yang menawarkan solusi cloud computing terlengkap, terbuka, dan terintegrasi mencakup aplikasi, middleware, database, sistem operasi, virtualisasi, server, storage, jaringan, dan pengelolaan yang terintegrasi.

"Oracle memiliki solusi software dan hardware yang terintegrasi sehingga akan mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi dan resiko yang kecil," katanya ketika menggelar jumpa pers di Hotel Mulia, Jakarta pada Rabu (10/8).

Kedua, solusi komputasi awan itu harus memiliki manajemen komputasi awan yang tepat seperti layanan itu bisa memperikan hasil positif yang cepat, pengoperasian yang mudah untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan memiliki inovasi teknologi yang mutakhir.

"Exalogic database Oracle dapat menghandle 100 server ke dalam satu mesin, hal itu jelas akan meningkatkan kecepatan bisnis," katanya.

Ketiga, solusi itu harus memiliki virtualisasi yang handal karena virtualisasi adalah faktor kunci dari komputasi awan. Kluster virtual adalah pekerjaan yang cukup kompleks, terutama bila dikelola secara internal.

Keempat, faktor keamanan solusi komputasi awan. Seharusnya, perusahaan tidak hanya melihat apakah produk keamanan itu paling bagus pada setiap kategori, tetapi juga produk keamanan itu memiliki mekanisme keamanan yang terintegrasi dengan baik.

"Sistem keamanan itu harus sudah menyertakan enkripsi data ke dalam sistemnya," kata Benjamin Mah, Director, Business Development Enterprise Security Asia Pasific.

Oracle melihat saat ini perusahaan IT menghabiskan 80 persen dana anggaran perusahaan untuk maintenance system dan hanya  20 persen untuk inovasi teknologi sehingga perusahaan itu dituntut mengoptimalkan anggaran IT untuk menciptakan inovasi.

(Adm/S026)

Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011