Jakarta (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Koperasi Bermasalah Agus Santoso meminta Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana segera menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk menyusun strategi pengelolaan koperasi bersama anggota koperasi tersebut.

Hal ini dilakukan agar KSP Intidana dapat melaksanakan tahapan homologasi/perjanjian perdamaian pasca Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

“KSP Intidana saat ini menunjukkan progres yang baik,” kata dia saat melakukan kunjungan kerja ke KSP Intidana di Semarang, Jawa Tengah, sebagaimana dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dikatakan telah meminta Satgas untuk mendorong kerja sama positif antara anggota dengan pengurus koperasi dalam upaya menyelesaikan persoalan yang terjadi.

Karena itu, upaya menyatukan suara dan menyepakati strategi untuk penguatan usaha koperasi dinilai menjadi salah satu kunci penting.

Dia menyatakan, berbagai strategi yang akan dibentuk perlu dituangkan ke dalam risalah RAT untuk menjadi pedoman penyusunan program kerja ke depan.

Mengingat saat ini masih di awal tahun, pihaknya mengharapkan KSP Intidana segera melakukan RAT agar dapat memutuskan perencanaan bisnis dan kepengurusan yang lebih kuat. Serta, menentukan langkah-langkah penyelesaian PKPU lebih terbuka dan transparan kepada anggota.

"Kalau sudah ada RAT, maka akan terlihat road to success-nya atau jalan ke depan yang lebih baik. Kita akan terus memonitor tiap hari pembayaran yang menjadi hak anggota, (dan) sebisa mungkin tiap hari ada pembayaran," ungkap Agus.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KSP Intidana Budiman Gandi Suparman mengemukakan bahwa RAT akan dilakukan pada bulan Maret 2022.

Di dalam RAT, pengurus KSP disebut akan membeberkan laporan kinerja tahun 2021 serta menyampaikan strategi penyelamatan KSP Intidana. Termasuk di antaranya melaporkan upaya-upaya yang sudah dilakukan pengurus dalam membayar kewajiban kepada anggota.

Dia mengharapkan ada dukungan dan kesabaran dari seluruh anggota agar proses PKPU dapat dilalui dengan lancar dan tuntas.

Mengenai proses pembayaran hak anggota, Budiman mengaku pihaknya secara bertahap telah melakukan pembayaran.

Untuk skema pertama hingga ketiga diklaim sudah selesai kecuali ada data susulan. Sementara untuk skema keempat dan kelima masih dalam proses.

"Pengembalian dana tersebut sudah mencapai 20,05 persen dan masih akan terus bertambah karena selalu berjalan. Dari skema 1-3 sudah selesai hampir sekitar Rp132 miliar, dan saat ini masih tersisa sekitar Rp722 miliar," ucap Budiman.

Baca juga: Satgas Koperasi dorong penyempurnaan sistem hukum perkoperasian

Baca juga: Satgas Koperasi mediasi anggota dengan pengurus KSP Lima Garuda


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022