London (ANTARA) - Perusahaan GSK menghentikan uji coba tahap akhir calon vaksin virus sinsitial saluran pernapasan (RSV) buatan mereka pada ibu hamil berdasarkan rekomendasi keamanan dari komite indenpenden, demikian dinyatakan produsen obat Inggris tersebut, Jumat.

GSK merupakan produsen vaksin terbesar di dunia berdasarkan penjualan.

Pihaknya tidak menjelaskan lebih lanjut alasan penghentian uji coba yang bernama "GRACE" beserta dua riset lainnya. Akan tetapi pihaknya mengatakan uji coba vaksin RSV eksperimental untuk orang yang lebih tua masih berlangsung.

RSV menjadi penyebab utama pneumonia pada balita dan orang tua, namun perkembangan vaksin mengalami berkali-kali kemunduran selama beberapa dekade.

Vaksin bulanan Synagis produksi Orphan Biovitrum Swedia saat ini merupakan obat pencegah satu-satunya melawan RSV pada bayi yang berisiko tinggi.

RSV juga dapat menyebabkan bronchiolitis dan sekitar tiga  juta anak berusia lima  tahun ke bawah yang menjadi pasien rawat inap rumah sakit.

Sejumlah perusahaan farmasi seperti J&J, Sanofi, Moderna dan AstraZeneca berlomba-lomba untuk mendapatkan restu vaksin RSV.

Pada Kamis calon vaksin AstraZeneca untuk bayi disetujui untuk tinjauan kilat dari regulator Eropa.

Sumber: Reuters
Baca juga: Uni Eropa, GSK sepakati pasokan obat terapi COVID-19
Baca juga: Italia setujui antibodi GSK-Vir untuk pengobatan COVID-19
Baca juga: Sanofi, GSK luncurkan uji coba tahap akhir vaksin COVID-19


 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022