Jumlah tersebut adalah 30 persen dari total mahasiswa Universitas Jember angkatan 2022 yang akan diterima
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Jember (Unej), Jawa Timur menyediakan sebanyak 2.372 bangku kuliah untuk mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2022.

"Jumlah tersebut adalah 30 persen dari total mahasiswa Universitas Jember angkatan 2022 yang akan diterima," kata Rektor Unej Iwan Taruna saat membuka kegiatan "open house"  secara daring yang digelar di Kampus Unej di Jember, Jumat.

Menurutnya sebanyak 50 persen mahasiswa baru akan diambil dari di jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan sisanya sebanyak 20 persen akan diperoleh dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Besuki Raya (SBMPTBR) yang merupakan ujian mandiri Unej.

"Tahun ini komposisinya tidak berubah, masih sama dengan tahun 2021. Dengan jumlah mahasiswa baru sebanyak 2.372 dari jalur SNMPTN membuat Unej menjadi PTN yang menyediakan alokasi cukup besar di jalur tanpa tes dibandingkan dengan PTN lain," katanya.

Unej tahun 2021 bertengger di posisi ke delapan sebagai PTN di Indonesia yang paling banyak menerima mahasiswa baru dari jalur SNMPTN.

Ia menjelaskan kegiatan open house Unej memberikan kesempatan bagi siswa, guru dan orang tua untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai jalur SNMPTN dan tentang kampus setempat.

Sementara Wakil Rektor I Prof Slamin mengingatkan peserta agar selalu membiasakan membaca terlebih dahulu pedoman pendaftaran SNMPTN sesuai yang ada di laman ltmpt.ac.id agar terhindar dari kesalahan mengisi laman pendaftaran.

Guru besar teori Graph di Fakultas Ilmu Komputer ini lantas memberikan kiat agar peluang diterima di PTN semakin besar yakni pertama, pilih program studi sesuai dengan cita-cita dan keinginan, dan jangan lupa melihat kemampuan diri sendiri, baik kemampuan akademis maupun kesiapan finansial.

"Setelah itu cari data terkait program studi yang dituju, termasuk kondisi persaingan yang ada melalui laman LTMPT dan laman PTN yang dituju. Untuk daya tampung program studi di Unej beserta persyaratannya sudah kami unggah di laman unej.ac.id," katanya.

Sebagai contoh tahun lalu, lanjut dia, peminat di Fakultas Kedokteran Universitas Jember mencapai 1.014 peserta, namun yang diterima hanya 28 orang, sehingga persaingan sangat ketat mencapai 1 banding 42, termasuk yang paling tinggi di Indonesia.

Dalam kegiatan itu, beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada Prof Slamin di antaranya bagaimana PTN menilai data prestasi siswa dan sekolah yang masuk, apakah jumlah alumnus sebuah sekolah yang diterima di PTN akan menjadi pertimbangan, apakah ada nilai minimal atau passing grade, sertifikat apa saja yang akan mendukung kelulusan serta apakah peserta SNMPTN bisa memilih program studi secara lintas jurusan.

Sementara itu beberapa guru yang hadir menanyakan apakah ada sanksi 'blacklist' bagi sekolah tertentu, kemudian dijawab Prof Slamin bahwa Unej tidak pernah melakukan blacklist kepada sekolah.

"Namun jika memang ada siswa yang diterima di PTN melalui jalur SNMPTN namun tidak melakukan registrasi ulang, maka tentu menjadi rekam jejak negatif alias mengurangi nilai komitmen sekolah yang bersangkutan," demikian Slamin.

Baca juga: Kuota mahasiswa baru Universitas Jember jalur SNMPTN capai 30 persen

Baca juga: 14.071 peserta ikuti UTBK SBMPTN di Universitas Jember

Baca juga: Rektor: FK Unej jadi pusat keunggulan agromedis di Asia Tenggara 2025

Baca juga: 449 peserta UTBK SBMPTN Unej yang absen dinyatakan gugur



 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022