Kami sangat peduli soal harga bahan pokok ini karena terkait erat dengan pergerakan inflasi.
Jakarta, 11/8 (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menginstruksikan kepada jajarannya makin intensif memantau pergerakan harga bahan pokok di pasar agar bisa memperoleh informasi sedini mungkin melakukan stabilitas jika terjadi kenaikan harga tidak wajar.

"Kami sangat peduli soal harga bahan pokok ini karena terkait erat dengan pergerakan inflasi. Sebagian besar warga Jakarta kan kalangan pekerja baik di sektor formal maupun informal sehingga mereka sangat rentan terhadap peningkatan laju inflasi, terutama dari kalangan menengah bawah," kata Gubernur Fauzi Bowo saat melakukan kunjungan ke pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.

Disamping memantau pergerakan harga, dalam kunjungannya tersebut gubernur juga memantau langsung kelancaran distribusi dan keamanan stok bahan pokok, terutama beras, minyak goreng, gula pasir, daging, telor dan sayur mayur.

Menurutnya, saat bulan puasa dan sampai lebaran ini permintaan terhadap komoditas tersebut naik tajam, karena keamanan pasokannya perlu mendapat perhatian khusus.

"Ini penting agar tidak ada yang memanfaatkan situasi saat ini untuk melakukan spekulasi yang merugikan warga kita," kata Gubernur.

"Sejauh ini, menurut Gubernur, pasokan dan stok bahan pokok di DKI masih aman, rata-rata cukup untuk memenuhi kebutuhan satu minggu bahkan ada yang lebih.

Meski terjadi kenaikan harga di sejumlah pasar, menurut gubernur, kenaikannya masih bisa ditoleransi dan diterima konsumen.

Boleh dikatakan secara umum harga-harga masih tetap stabil. "Kenaikan ada, tapi dibandingkan tahun lalu kondisi saat ini relatif jauh lebih baik dan secara umum harga stabil," katanya.

Dari hasil pantauan, kenaikan harga sebagian besar terjadi di tingkat eceran, sementara di tingkat grosir dan pabrikan jauh lebih stabil.

Hal ini memberi indikasi, stok cukup aman. "Kenaikan terjadi di tingkat pedagang pengecer yang memanfaatkan peningkatan permintaan konsumen," katanya.

Gubernur juga menegaskan, Pemda DKI siap melakukan operasi pasar dan menggelar pasar murah agar masyarakat kalangan bawah tidak terganggu dengan kenaikan harga menjelang lebaran.

"Kita tidak bisa menjamin menjelang lebaran nanti kenaikan harga bisa dibendung secara total, untuk kita sudah siapkan operasi pasar dan pasar murah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar mereka tidak terganggu," katanya.

Fauzi Bowo juga mengatakan bahwa Pemda DKI sedang memikirkan cara yang lebih baik untuk menjaga stabilitas harga dan kemanan pangan untuk wilayah Jakarta disamping dengan cara konvensional seperti melalui operasi pasar.

Salah satu langkah yang tengah disiapkan Pemda DKI adalah rencana membangun sistem distribusi dan logistik khusus untuk bahan pokok atau pangan.

"Sekitar 90 persen dari kebutuhan pangan DKI dipasok dari luar daerah, baik yang masuk melalui laut maupun darat. Kondisi ini tentu sangat riskan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti bencana alam misalnya. Untuk menjaga stabilitas dan keamanan pangan, DKI perlu didukung oleh sistem dan pusat distribusi serta logistik yang kuat," katanya.

Langkah ke arah itu, menurut Gubernur, sudah mulai dilakukan dan diharapkan bisa segera direalisasikan.

"Saya sudah melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait, dan dukungan mereka sangat besar. Mudah-mudahan pendirian pusat logistik dan distribusi bahan pangan ini bisa direalisasi," kata Gubernur.

 

Copyright © ANTARA 2011