Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menemui eks narapidana terorisme untuk berbakti bagi bangsa dan negara.

"Kalian dihukum karena memang tindakan keliru. Ada hikmah yang bisa dipetik. Sekarang saatnya berbakti bagi bangsa dan negara, salah satunya membela kepentingan rakyat," ujarnya di sela kegiatan reses di Surabaya, Sabtu.

LaNyalla mengatakan dirinya selalu memosisikan diri pada kebenaran dan keberpihakan untuk rakyat.

"Kebenaran bisa disalahkan, tapi kebenaran tak bisa dikalahkan. Komitmen saya adalah keberpihakan pada kebenaran," ucap dia.

Senator asal daerah pemilihan Jawa Timur itu menyebut Indonesia saat ini menghadapi sejumlah masalah sehingga mengajak eks narapidana terorisme untuk ikut ambil bagian dalam membangun bangsa.

"Jangan lagi kalian berkecimpung dalam kegiatan terorisme. Berjuang itu boleh di jalan kebenaran. Allah akan mencatat nama kita ketika berjuang untuk kepentingan rakyat," katanya.

Pada kesempatan itu, LaNyalla juga memaparkan kinerjanya sebagai Ketua DPD RI, termasuk menjelaskan fungsi DPD RI dalam mengawal kepentingan rakyat.

"DPD RI memiliki fungsi pengawasan. Maka, saya tak mau main-main dalam melakukan pengawasan. Kita harus bekerja dari hati untuk rakyat. Ini yang namanya berjuang atas nama Allah, bukan jadi teroris," tutur LaNyalla.

Dikatakannya, eks-Napi terorisme juga tetap bisa berkontribusi dengan baik untuk bangsa dan negara.

LaNyalla berniat memberdayakannya sesuai dengan bidang dan keahliannya untuk membangun bangsa.

"Keahlian kalian jangan lagi dipakai untuk mengebom, tapi untuk membangun bangsa dan negara. Saya siap fasilitasi," kata mantan Ketua KADIN Jatim tersebut.

LaNyalla berencana membuat usaha yang akan difokuskan untuk diusahakan kepada para eks napi terorisme.

"Nanti dilatih dulu di 'KADIN Institute'. Saya fasilitasi setelah mengikuti pelatihan," kata dia.

Sementara itu, pendamping eks napi terorisme, Sofi, menjelaskan puluhan eks narapidana terorisme ini tersebar di wilayah Surabaya dan Sidoarjo.

"Di seluruh Jawa Timur itu ada 180 orang, tetapi yang sudah kembali ke pangkuan NKRI sebanyak 160 orang termasuk mereka ini," ucapnya.

Dikatakannya, para eks napi terorisme ini tergabung dalam sebuah yayasan bernama Fajar Ikhwan Sejahtera hasil kerja sama dengan PT Perhutani di Pacet.

"Para eks napi terorisme ini menanam kopi di sana. Kami ada lahan seluas 58 hektare. Kami memiliki 50 ribu bibit kopi dan baru ditanam 7-8 ribu bibit," katanya.

Baca juga: 34 napi terorisme nyatakan ikrar setia kepada NKRI

Baca juga: BNPT bangun rumah susun di Lamongan fasilitasi pendidikan eks napiter

 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022