Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Tiga jalur mudik alternatif melalui Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, masih banyak yang rusak dan rawan longsor menjelang Idhul Fitri 1432 Hijriah tahun 2011.

"Daerah ini dilewati tiga jalur mudik Lebaran 1432 Hijriah nanti, yaitu Pagaralam-Bengkulu, Pagaralam-Lahat dan Pagaralam-Empatlawang dengan panjang sekitar 42 kilometer," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom setempat, Agustiar Effendi, di Pagaralam, Jumat.

Ia mengatakan, sebagian besar jalan yang rusak milik Provinsi Sumsel dan juga jalan negara yang berada di wilayah Kota Pagaralam dan nanti menjelang Idhul Fitri baru akan dilakukan perbaikan ringan.

"Kita hanya melakukan perbaikan ringan untuk mengatasi sementara kerusakan jalur mudik tersebut, seperti penimbunan lubang dan pemasangan rambu-rambu lalu lintasnya," ujar dia.

Dia mengemukakan, masih cukup banyak jalan yang berlubang, tergenang dan sebagian lagi masih sering dialiri air karena belum ada drainase.

"Kerusakan yang terparah berada di daerah jalan negara Simpang Manna-Pagaralam hingga Tanjung Sakti, Lahat, dan jalan Demporiokan dengan Kecamatan Jarai Lahat," ujar dia pula.

Menurut dia, jalan ini penghubung atara Empatlawang, Lahat, Pagaralam, Manna, Provinsi Bengkulu.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pagaralam, Yunali mengatakan, sudah diupayakan perbaikan jalan alternatif Simpang Embacang, Pagaralam tembus Muarasiban, Lahat, selain jarak tempuh yang lebih singkat sekitar 54 kilometer juga dengan tingkat kesulitan lebih kecil.

"Kerusakan jalan hanya berupa lubang akibat genangan air yang tidak memiliki drainase, namun bila sering dilewati kendaraan berukuran besar dipastikan kerusakan akan bertambah parah kalau tidak segera dilakukan perbaikan," kata dia.

Dia menyatakan, kebanyakan jalan yang akan dilalui untuk arus mudik milik Provinsi Sumsel yang sering dilewati kendaraan bertonase tinggi, seperti truk barang dan bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

"Kita akan melakukan perbaikan segera di daerah paling parah mengalami kerusakan, terutama di Lematang dan Indikat," ujar dia.

Sebetulnya, kata dia, kerusakan jalan provinsi yang berada di wilayah Pagaralam akibat tidak memiliki drainase, sehingga sering digenangi air dan ditambah faktor alam seperti longsor dan banjir.  (ANT127/S023/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011