Sukabumi (ANTARA News)- Ratusan pelajar di kota Sukabumi, Jawa Barat, dari beberapa sekolah diduga menjadi korban hipnotis dengan modus penyuluhan narkoba dan HIV/AIDS.

Informasi yang dihimpun ANTARA dari sejumlah pelajar menyebutkan, mereka telah dihipnotis oleh oknum yang mengaku bisa membuat sertifikat antinarkoba dan HIV/AIDS, namun para pelajar itu diharuskan membayarkan sejumlah uang saat tak sadar.

"Awalnya kami kedatangan tujuh orang tidak dikenal yang ngakunya sebagai penyuluh narkoba dan HIV/AIDS," kata Firman, guru MAN II Kota Sukabumi, kepada wartawan, Sabtu.

Anehnya, sambung Firman, para guru langsung memberikan izin untuk melakukan penyuluhan, padahal mencurigai mereka.

Lebih aneh lagi seluruh pelajar yang sedang belajar di kelas mau saja berhenti belajar dan diganti dengan kegiatan penyuluhan.

"Kami baru sadar setelah sejumlah siswa menanyakan harus mengeluarkan sejumlah uang sebesar Rp10 ribu-Rp15 ribu untuk pembuatan sertifikat dan mereka mau saja menerima suruhan ketujuh orang itu," ungkapnya.

Begitu sadar ketujuh orang itu sudah tidak ada, bahkan dari informasi ada beberapa siswa yang mengaku kehabisan uang dan terpaksa meminjam kepada kas kelas demi untuk membayar uang sertifikat tersebut.

"Kami pun langsung melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian," ujar Firman.

Seorang siswi, Zahra mengaku awalnnya tidak mau menyerahkan uang jajannya tetapi setelah mendapat beberapa kata dari orang yang menghipnotisnya, dia mau juga mengeluarkan uang jajannya.(*)

KR-ADR/I006

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011