Jakarta (ANTARA News) - Tas milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin dibuka ke publik di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Sabtu malam.

Salah satu penyidik KPK, Arif Adiyarsa membuka satu persatu barang bukti saat jumpa pers dengan para wartawan, yang menyaksikan serah terima tim penjemput kepada KPK.

Adapun barang bukti dalam tas hitam merk Dunhill di antaranya berisi dua unit BlackBerry warna hitam lengkap dengan pin dan email, telepon selulr merk Nokia tipe C5 dan E7.

Selain itu, flashdisk merk Vaio, jam tangan, charger, tiket elektronik dari Cartagena ke Bogota, uang dengan mata uang Dolar Amerika dengan total 20 ribu dan satu dompet merk LV.

Arif mengatakan barang bukti tas hitam sebelumnya disegel oleh pemerintah Bogota, Kolombia kemudian dibawa ke Indonesia.

"Tas tersebut dititipkan ke Dubes Indonesia untuk Kolombia oleh Nazaruddin karena tangannya diborgol," kata Arif di Jakarta, Minggu.

Barang bukti tersebut disita dan dibuka di depan umum dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat, katanya.

Nazaruddin dibawa ke KPK guna serah terima dari tim penjemput yang Kabag Resmob Mabes Polri, Kombes Pol Joni Asadoma. Beberapa pejabat Polri yang hadir Kabareskrim Polri, Irjen Pol Sutarman dan Asop Kapolri, Irjen Badrodin Haiti.

Nazaruddin saat memasuki gedung KPK sekitar pukul 22.30 WIB dijaga ketat puluhan personel bersenjata lengkap.  Nazaruddin saat turun dari mobil Travelo warna silver bernomor polisi B 1276 BH mengenakan jaket warna coklat.

Nazaruddin tiba ditanah air dari Bogota, Kolombia dengan menggunakan pesawat carter yang diduga biayanya Rp4 miliar dan mendarat di bandara Halim Perdanakusuma pukul 19.51 WIB.
(S035)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011