Cibubur, Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Gerakan Pramuka untuk terus berinovasi mengembangkan pola pembinaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam upacara puncak peringatan ulang tahun ke-50 Gerakan Pramuka di Lapangan Gajah Mada kompleks Taman Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Minggu sore.

"Sesungguhnya sudah cukup banyak dorongan dan dukungan untuk memajukan Pramuka saat ini. Menjadi kewajiban kita semua dapat memanfaatkan fasilitas dan dukungan itu sebaik-baiknya. Perkuat organisasi dan manajemen kepramukaan dengan tepat dan benar," kata Presiden.

Selain Presiden, peringatan yang berlangsung mulai pukul 16.00 WIB tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan sejumlah menteri lainnya.

Dalam bagian lain sambutannya, Presiden menekankan ada tiga hal yang harus diutamakan dalam pengembangan Pramuka setelah ditetapkannya undang-undang tentang Gerakan Pramuka.

"Perkuat organisasi dan manajemen kepramukaan dengan tepat dan benar, majukan gugus depan dan pusat pelatihan. Buat inovasi dan terobosan untuk hadirkan aktivitas yang berbobot," tegasnya.

Ia menambahkan, "kedepankan materi yang terkait dengan semangat bela negara, patriotisme pembangunan dan perkuat kerukunan serta penguasaan teknologi."

Presiden menegaskan revitalisasi Gerakan Pramuka yang sudah berlangsung selama beberapa tahun hendaknya dilanjutkan untuk mencapai hasil yang optimal.

"Revitalisasi diarahkan cetak anggota yang memiliki kepribadian yang tangguh dan budi pekerti luhur, generasi yang rukun. Hasilnya menggembirakan, dalam peringatan 50 tahun, telah alami kemajuan yang berarti, menjadi salah satu pilar penting dalam sistem pendudukan nasional," kata Presiden.

Dalam laporannya, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Asrul Azwar mengatakan saat ini anggota Pramuka di seluruh Indonesia mencapai 22 juta dari berbagai tingkatan dan 320.000 gugus depan yang mayoritas berbasis sekolah.

Dalam meningkatkan mutu gugus depan, maka pada 2012 akan dilakukan akreditasi gudep dalam lingkup wilayah terbatas.

Upacara yang diikuti oleh 1950 peserta upacara tersebut juga disampaikan penghargaan bagi sejumlah pembina gerakan Pramuka yang dinilai berjasa dalam mengembangkan organisasi yang dibentuk 14 Agustus 1961 berdasarkan Keputusan Presiden yang waktu itu ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Para penerima penghargaan lencana melati itu antara lain Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo sebagai ketua majelis pembimbing satuan karya Pramuka Bhayangkara tingkat nasional.

Lencana Melati juga diterima Gubernur Banten Hj.Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP serta Chairman World Scout Committe Simon Rhee Hang Bock.

Sementara Lencana Dharma Bakti diantaranya diberikan kepada Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Jusuf, Wakl Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf, dan sejumlah tokoh lainnya.

Penerima Lencana teladan 2011 diterima oleh Octavianus Krisanggono Pengestu Aji, Pramuka Penggalang Garuda dari Kwarda Jawa Timur.

Kwarnas Gerakan Pramuka dalam peringatan hari jadi Gerakan Pramuka 2011 memberikan penghargaan lencana melati kepada 237 orang anggota dewasa.

Selain itu, juga diberikan penghargaan Lencana Teladan pada 36 peserta didik anggota Pramuka dari seluruh Indonesia dan lencana Dharma Bakti kepada 632 orang anggota Gerakan Pramuka dari seluruh Indonesia.

Peringatan ulang tahun emas Gerakan Pramuka pada 2011 selain diadakan upacara puncak peringatan juga beberapa kegiatan lainnya termasuk peluncuran film berjudul "Lima Elang" yang mulai beredar di bioskop bagi umum mulai 25 Agustus 2011.(*)
(T.P008/E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011