Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengatakan para petani di Kabupaten Polewali Mandar berharap gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao atau gernas pro kakao dilanjutkan karena mereka sudah merasakan dampak positif program tersebut.

"Petani kakao di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) yang saya temui menyatakan terbantu dengan adanya program gernas pro kakao yang dicanangkan pemerintah pusat di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar)," katanya di Mamuju, Senin.

Ia mengatakan, petani yang lahan kakaonya tersentuh program gernas pro kakao merasa terbantu karena mereka mampu meningkatkan produksi sehingga pendapatannya sebagai petani meningkat.

Oleh karena itu, kata dia, petani di kabupaten itu telah meminta kepada Pemerintah Provinsi Sulbar agar program gernas pro kakao yang dicanangkan pemerintah pusat sejak 2008 dapat terus dilanjutkan.

Menurut dia, usulan petani di Kabupaten Polman itu sebelumnya juga telah disampaikan Pemprov Sulbar kepada pemerintah pusat agar gernas pro kakao yang juga dicanangkan di seluruh kabupaten di provinsi ini, bahkan se-Sulawesi, dilanjutkan programnya hingga 2014.

"Pemerintah pusat melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berjanji tidak akan menghentikan program gernas pro kakao di Sulbar sehingga program tersebut tetap akan dijalankan hingga 2014 mendatang," katanya.

Ia juga meminta petani kakao di Polman tidak perlu khawatir karena program gernas pro kakao masih akan tetap dilanjutkan dan petani masih tetap akan terbantu dengan program itu

Kabupaten Polman pada 2011 mendapatkan alokasi dana program gernas pro kakao sekitar Rp59,12 miliar melalui APBN, anggaran itu untuk kegiatan program gernas pro, di antaranya peremajaan kakao di lahan seluas 3.000 hektare.

Selain itu, kata dia, untuk rehabilitasi lahan kakao sekitar 5.200 hektare dan intensifikasi sekitar 2.600 hektare, sehingga lahan yang tersentuh program gernas pro kakao di Polman sekitar 10.800 hektare pada 2011 dari seluruhnya seluas 45.724 hektare. (MFH/E005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011