"Puncak arus mudik di pelabuhan tersebut terjadi pada dua hari sebelum (H-2) Lebaran, karena bertepatan dengan akhir pekan sehingga sangat memungkinkan sekali terjadi lonjakan jumlah penumpang," katanya, di Bakauheni, Senin.
Pada tahun lalu, katanya, puncak arus mudik terjadi pada tiga hari sebelum (H-3) Lebaran karena bertepatan dengan libur pekerja sehingga jumlah penumpang di pelabuhan tersebut meningkat tajam.
"Untuk puncak arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dengan tujuan Merak, Banten, diprediksi terjadi pada dua hari sesudah (H+2) Lebaran karena berdasarkan kalender Masehi, hari tersebut bertepatan dengan akhir cuti bersama," katanya.
Ia menjelaskan, jumlah penumpang pada arus mudik-balik nanti diperkirakan akan meningkat sebanyak 10 persen. Pada angkutan mudik 2010, jumlah penumpang di pelabuhan tersebut mencapai 763.312 orang, sedangkan tahun ini diprediksi meningkat sekitar 840.000 orang.
"Yang jelas, jumlah penumpang yang tiba dari Pelabuhan Merak, Banten akan lebih banyak dibandingkan yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni, tapi saat arus balik justru jumlah penumpang yang berangkat dari Bakauheni lebih banyak atau dari Pulau Sumatera untuk tujuan Pulau Jawa dan kedatangan penumpang dari Merak akan lebih sedikit," katanya.
Ia menegaskan bahwa hal itu terjadi karena saat mudik merupakan hajatan Pelabuhan Merak, sedangkan saat arus balik hajatan Pelabuhan Bakauheni.
"Artinya, saat arus mudik banyak para pekerja di Pulau Jawa yang kembali ke kampung halaman di sejumlah kota di Sumatera, sedangkan saat arus balik mereka kembali bekerja di Jawa. Kemungkinan sejumlah warga yang ada di Pulau Jawa mengunjungi orang tua atau sanak saudara yang berada di Sumatera," ujarnya.
Selain itu, biasanya para pekerja yang mudik ke Sumatera, saat kembali ke lokasi kerja d Jawa membawa saudaranya sehingga jumlah penumpang arus balik bertambah hampir dua kali lipat dibandingkan dengan arus mudik. (ANT048/E011/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
