Gaza (ANTARA News) - Lebih dari 50 orang bersenjata Palestina menyerbu kantor Uni Eropa (EU) di Kota Gaza, Kamis waktu setempat, dan menuntut mereka menutup kantor itu "sampai pemberitahuan lebih lanjut" untuk memprotes kartun Nabi Muhammad yang disiarkan di media Eropa. Bahkan, gerilyawan dari Brigade Syuhada al-Aqsa dan Jihad Islam itu melepaskan tembakan ke udara dan ke bangunan tersebut, dan kemudian membuat tanda X menggunakan semprotan cat biru di pintu kantor itu, serta menulis "kantor sekarang ditutup" sampai permintaan maaf disampaikan kepada muslim. "Kami memberi tiga pemerintah (Denmark, Norwegia dan Prancis) ultimatum 48 jam untuk secara resmi meminta maaf kepada muslim, dan jika tidak, setiap warga dari ketiga negara ini akan menjadi sasaran tembakan kami," demikian selebaran mereka, layaknya dikutip Kantor Berita Jerman (DPA). Kelompok bersenjata itu mendesak penduduk dari ketiga negara itu yang berada di Gaza untuk pergi sesegera mungkin karena "mereka tidak begitu diterima di negara kami". Seorang pegawai EU di kantor Gaza itu mengatakan kepada DPA, perwakilan tersebut kosong ketika orang-orang bersenjata itu tiba, dan telah tutup beberapa hari lalu setelah meningkatnya ketegangan akibat penyiaran kartun tersebut. Belum ada tanggal yang ditetapkan bagi pembukaan kembali kantor itu. Seorang diplomat Eropa yang bekerja di wilayah Palestina mengatakan kepada DPA, "Kami menganggap ancaman ini sangat serius." Ia menasihati warganegara EU untuk tidak pergi ke Gaza. Permasalahan itu, yang sudah menyulut serangan-serangan anti-Denmark dan boikot di negara-negara Islam, disulut oleh kartun yag disiarkan di surat kabar Denmark Jillands-Posten pada 30 September dan kemudian dicetak ulang di sebuah surat kabar Norwegia pada akhir Januari. Awad Hamdan, seorang pemilik hotel di kota Nablus, Tepi Barat, mengatakan, gerilyawan-gerilyawan Al-Aqsa datang ke hotelnya Kamis sore dan bertanya apakah ada tamu dari Perancis, Denmark dan Norwegia. Ia menjawab tidak, dan orang-orang itu kemudian melakukan pencarian di hotel-hotel lain di kota tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006