Sekolah inklusi itu bukan sekadar menghadirkan anak berkebutuhan khusus di sekolah umum
Jakarta (ANTARA) - Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar mengatakan guru di sekolah inklusi perlu memiliki pengetahuan dalam melaksanakan sistem pendidikan inklusi di ruang kelas dengan siswa penyandang disabilitas ragam autis.

"Keberadaan autis di dalam ruang kelas yang sama dengan siswa lainnya dapat menimbulkan masalah baru apabila seluruh komponen sekolah yang bersangkutan, terutama guru tidak mempersiapkan diri dalam melaksanakan sistem layanan pendidikan inklusi," kata Nahar dalam webinar bertajuk "Bimbingan Teknis Perlindungan dan Pemberian Akomodasi yang Layak Bagi Anak Penyandang Disabilitas dengan Ragam Autis di Sekolah Inklusi/ Sekolah yang Memiliki Peserta Didik Penyandang Disabilitas Ragam Autis di Wilayah Indonesia Barat" yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan guru yang tidak dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai autis dapat mengalami masalah saat melakukan proses pembelajaran.

Baca juga: Stafsus Presiden: Pemerintah terus lakukan vaksinasi bagi disabilitas

Baca juga: Cara mendidik anak sadar inklusivitas


"Guru merupakan pihak yang paling rentan mengalami masalah tambahan apabila dalam upaya memberikan kesempatan bagi siswanya tidak dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai autis," katanya.

Hal tersebut dapat membuat kehadiran anak autis di sekolah inklusi menjadi sebuah beban bagi pihak sekolah.

Padahal menurut dia, keberadaan sekolah inklusi merupakan alternatif pilihan jenjang pendidikan formal bagi anak penyandang autis.

Oleh karena itu penting bagi sekolah inklusi untuk memastikan anak penyandang autis untuk mendapatkan layanan khusus sesuai kebutuhan-nya.

"Satuan pendidikan atau sekolah inklusi perlu menerapkan prinsip bahwa sekolah inklusi itu bukan sekadar menghadirkan anak berkebutuhan khusus di sekolah umum, namun bagaimana anak-anak tersebut mendapatkan layanan khusus sesuai kebutuhan-nya," imbuhnya.

Nahar menambahkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru untuk membantu anak penyandang autis mengaktualisasikan potensinya dalam menyerap informasi secara maksimal antara lain memanfaatkan pola belajar anak, menyadarkan anak akan makna setiap informasi, mengaitkan informasi yang diterima anak dalam kelas dengan kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Angkie Yudistia: Sekolah inklusi jadi PR besar penyetaraan disabilitas

Baca juga: Pemkot Tangerang resmikan 79 sekolah inklusi anak berkebutuhan khusus

 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022