Mendata total sasaran drop out (DO) ke 28 fasilitas kesehatan
Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan pendataan terhadap sasaran drop out vaksin COVID-19 atau sasaran yang belum divaksin dosis kedua lebih dari enam bulan.

"Saat ini kami masih mendata berapa total sasaran drop out (DO), dengan melakukan koordinasi ke 28 fasilitas kesehatan (faskes) yang melayani vaksinasi COVID-19 di Kota Mataram," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram HM Carnoto di Mataram, Rabu.

Menurutnya, data terakhir cakupan vaksinasi COVID-19 di Kota Mataram untuk dosis pertama mencapai 104 persen dari target sasaran 315.584 orang, sedangkan dosis kedua mencapai 80,15 persen.

Artinya, kata Carnoto, terdapat sekitar 20 persen sasaran yang sudah melakukan vaksinasi dosis pertama tapi belum melakukan dosis kedua.

"Hanya saja kita tidak bisa langsung klaim 20 persen itu merupakan sasaran DO, sebab belum tentu 20 persen sasaran itu sudah lewat dari enam bulan," katanya.

Terkait dengan itu, lanjutnya, data dari 28 faskes pelaksana layanan vaksinasi COVID-19 sangat penting guna mengetahui secara riil berapa sasaran vaksinasi yang masuk kategori DO dan harus divaksin ulang.

"Sasaran akan ketahuan belum melakukan vaksin dosis kedua hingga lebih enam bulan dari aplikasi, dimana ketika mereka datang untuk divaksin secara otomatis akan menjadi peserta baru," katanya.

Lebih jauh Carnoto mengatakan, pendataan dan kebijakan terhadap sasaran DO vaksin COVID-19 tersebut sesuai dengan edaran Menteri Kesehatan tentang Pemberian Vaksinasi COVID-19 bagi Sasaran yang Drop Out.

Dalam edaran itu disebutkan, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal vaksinasi COVID-19 perlu diberikan lengkap baik dosis primer maupun dosis penguat (booster) minimal enam bulan setelah dosis primer.

Bagi sasaran yang mengalami DO, dalam rentang waktu kurang dari enam bulan dapat diberikan vaksin kedua dengan platform yang berbeda sesuai ketersediaan di masing-masing daerah

"Selain itu, bagi sasaran yang mengalami DO dalam waktu lebih dari enam bulan, maka vaksinasi primer harus diulang dan vaksinasinya dapat menggunakan platform yang berbeda dari vaksin semula," kata Carnoto membaca sebagian isi dari edaran tersebut.


Baca juga: ITAGI: Pengulangan vaksinasi sasaran 'drop out' agar antibodi optimal

Baca juga: Kemenko PMK: Vaksin penguat diberikan enam bulan setelah dosis lengkap

Baca juga: Moderna: Perlindungan vaksin COVID kami masih kuat sampai enam bulan

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022