Jadi target kita sampai 2024 kita mau ke 17 persen. Saya bilang saya mau 15 persen dari PDB, jadi saya challenge ini semua supaya bisa
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menargetkan biaya logistik Indonesia dapat mencapai 17 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) di 2024.

"Jadi target kita sampai 2024 kita mau ke 17 persen. Saya bilang saya mau 15 persen dari PDB, jadi saya challenge ini semua supaya bisa," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam Pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Sulawesi Selatan, Kamis.

Saat ini, menurutnya, ongkos logistik Indonesia dapat mencapai 26 persen dari PDB di saat negara-negara tetangga hanya 13 persen sehingga produk Indonesia menjadi kurang lebih mahal dan kurang kompetitif dibandingkan negara lain.

Pemerintah sedang menguji coba 10 pelabuhan agar dapat melakukan pengapalan langsung ke negara-negara tujuan ekspor.

Baca juga: Pemerintah terus lengkapi infrastruktur guna tekan biaya logistik

Menurut Menko Luhut, pengapalan langsung ini akan mengurangi ongkos logistik hingga 30 persen lebih rendah dibandingkan jika pengiriman harus transit terlebih dahulu di Singapura.

"Jadi nanti tidak ada lagi feeder ke Singapura, dan kita harus mandiri sendiri. Dan itu akan mengurangi ongkos hingga 30 persen," katanya.

Ongkos yang lebih murah ini juga diharapkan dapat mempermudah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengekspor produk mereka ke luar negeri.

Menko Luhut juga mendorong agar belanja pengadaan barang pemerintah yang dapat mencapai Rp400 triliun per tahun untuk dipenuhi oleh produk UMKM yang telah dikurasi dalam e-katalog.

"Jadi kita hitung, kalau ada Rp400 triliun saja dibelanjakan untuk UMKM, itu akan berdampak 1,71 persen terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Menko Luhut Pandjaitan.

Baca juga: LPEM UI: Biaya logistik tinggi masih jadi penghambat investasi
 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022