Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mempersiapkan enam pilar transformasi untuk menangani COVID-19 di Indonesia.

"Enam pilar tersebut yaitu transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi sumber daya manusia, dan transformasi sistem teknologi kesehatan," kata Budi melalui video sambutannya dalam sebuah webinar, Kamis.

Dengan menjalankan keenam pilar transformasi kesehatan tersebut, Budi berharap Indonesia dapat memiliki sistem kesehatan yang lebih baik, kuat, serta terintegrasi dengan sistem kesehatan dunia.

Selain itu, Budi mengatakan Kemenkes juga konsisten untuk menerapkan empat strategi untuk menangani COVID-19. Pertama, protokol kesehatan atau 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Baca juga: Kemenkes targetkan aplikasi rekam medis hadir tahun depan

Kedua, 3T atau testing, tracing, dan treatment oleh pemerintah. Ketiga, strategi vaksinasi dan terakhir, strategi perawatan.

Adapun upaya dalam melakukan percepatan vaksinasi, Budi mengatakan, pemerintah melakukan peningkatan komunikasi dan edukasi kepada masyarakat, bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, TNI, Polri, organisasi masyarakat, hingga organisasi profesi.

"Kerja sama itu baik dalam pelaksanaan program vaksinasi, identifikasi sasaran yang belum mendapatkan vaksinasi, serta edukasi pada masyarakat," ujar Budi.

Melihat pemetaan secara global, Budi mengatakan, banyak negara yang sudah mencapai gelombang keempat COVID-19, yang menyebabkan peningkatan kasus mencapai tiga sampai enam kali lipat dibandingkan gelombang sebelumnya.

"Tentunya Indonesia tidak luput dari peningkatan ini, melihat sifat virus yang tidak mengenal batas wilayah," imbuh Budi.

Untuk itu, Budi juga mengimbau masyarakat untuk dapat beradaptasi agar tetap produktif sambil terus menjaga kesehatan. Selain itu, roda perekonomian juga harus dipastikan terus berjalan.

"Masyarakat harus terus diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan dan memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat yang disesuaikan dengan perubahan situasi pandemi di masing-masing wilayah," ujarnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan apresiasi RS Muhammadiyah Surakarta dukung digitalisasi

Baca juga: Digitalisasi sistem JKN-KIS dorong kemudahan akses layanan

Baca juga: Kemenkes ungkap tantangan digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022