Jakarta, 19/8 (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan 41 kawasan minapolitan percontohan tahun 2011, dari 197 kawasan Minapolitan yang telah ditetapkan KKP hingga tahun 2014. Dalam Minapolitan percontohan tersebut, 24 kawasan di antaranya merupakan Minapolitan yang berbasiskan perikanan budidaya dan Kabupaten Banjar adalah satu di antaranya dari Minapolitan yang berbasiskan pada komoditas ikan patin. Disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad saat melakukan Safari Minapolitan Ramadhan 1432 H semalam (18/8) di Desa Cindai alus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.

     Lebih lanjut Fadel menegaskan bahwa program Minapolitan yang digulirkan di berbagai lokasi di Indonesia merupakan salah satu strategi KKP untuk meningkatkan produksi ikan dalam negeri dan mengurangi impor. Pengembangan usaha perikanan terpadu dalam satu kawasan (cluster), juga dapat menekan biaya produksi sehingga harga produk perikanan dalam negeri yang dihasilkan lebih bersaing.  "Selama kurun waktu 2007-2009 saja kenaikan rata-rata produksi komoditas patin selalu di atas 50 % per tahun," kata Fadel. Ia optimis produksi patin Indonesia mampu mencapai 1,883 juta ton pada tahun 2014. Saat ini sebagian besar produksi disalurkan untuk memenuhi pasar domestik. Ke depan, pasar ekspor pun sangat potensial.

     Kabupaten Banjar merupakan salah satu kawasan minapolitan berbasiskan perikanan budidaya dengan komoditas unggulannya patin. Komoditas pendukung adalah Nila dan Mas. Produksi patin di Banjar pada tahun 2010 adalah sebesar 12.270,4 ton dan produksi ikan nila sebesar 17.472,6 ton. Secara berlahan tapi pasti, kawasan minapolitan di Kabupaten Banjar mulai terbentuk, masyarakat mulai meningkat kesejahteraannya dan sekaligus menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Saat ini sebagian besar produksi ikan Patin di Kabupaten Banjar disalurkan untuk memenuhi pasokan kebutuhan pasar domestik. Ke depan, sedang dilakukan penjajakan kerjasama kemitraan yang memenuhi pasar ekspor yang sangat potensial.

     Upaya pengentasan kemiskinan di sektor kelautan dan perikanan melalui peningkatan produksi dan produktivitas usaha perikanan skala mikro terus digalakan KKP. Pada tahun 2011 KKP meluncurkan kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) dan program pemberdayaan serta pengentasan kemiskinan yang salah satunya teralokasi untuk Kabupaten Banjar, Propinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan PUMP Perikanan Tangkap yang disalurkan kepada propinsi ini mencapai Rp. 2,4 Miliar, terbagi untuk 3 Kabupaten. Untuk Kab. Banjar dana PUMP-PT yang disalurkan sebesar 800 Juta untuk 8 KUB dan PUMP-Perikanan Budidaya yang akan disalurkan kepada Prov. Kalimantan Selatan mencapai Rp. 6,3 Miliar, dana tersebut untuk 10 Kabupaten, Kabupaten Banjar nilai PUMP-PB yang akan diterima sebesar Rp.1 Miliar.

     Dalam rangkaian kegiatan Safari Minapolitan Ramadhan ini, Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Gubernur Kalimantan Selatan dan Bupati Banjar berkesempatan untuk melakukan Panen dan penebaran benih ikan Patin serta Peninjauan Pameran Teknologi Tepat Guna di kawasan Minapolitan Desa Cindai Alus, Kec. Martapura, Kab. Banjar, Prov. Kalimantan Selatan. Dalam kesempatan tersebut, KKP juga berkesempatan menyampaikan beberapa bantuan, meliputi berupa Bantuan Langsung Mandiri Pengembangan Usaha Mina Pedesaan, Sertifikat Hak Tanah Nelayan dan Usaha Penangkapan Skala Kecil, Kartu Nelayan, Kapal Inka Mina 30 GT, Sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik, Sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang baik, Paket Induk Ikan Patin, PUMP Perikanan Budidaya, 1 Unit Excavator, 1 Unit Mesin Pembuat Pakan Pelet Mini, PUMP Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Sertifikat ANKAPIN III, Sertifikat Pelatihan Budidaya Patin, Sertifikat dan Jaket kepada 60 Penyuluh Swadaya.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)

Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011