Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis waktu setempat (24/2), memperpanjang kerugian untuk hari ketujuh berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terjun 3,96 persen atau 579,26 poin, menjadi menetap di 14.052,10 poin.

Indeks DAX 40 jatuh 0,42 persen atau 61,64 poin menjadi 14.631,36 poin pada hari Rabu (23/2) setelah tergelincir 0,26 persen atau 38,12 poin menjadi 14.693,00 poin pada hari Selasa (22/2), dan anjlok 2,07 persen atau 311,39 poin menjadi 14.731,12 poin pada hari Senin (21/2).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, hanya lima saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 35 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Deutsche Bank AG, perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Jerman mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 12,54 persen.

Disusul oleh saham perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Covestro AG yang terjungkal 7,50 persen, serta perusahaan industri ban, suku cadang otomotif, dan produk-produk industri multinasional Jerman Continental AG kehilangan 7,48 persen.

Di sisi lain, Siemens Energy AG yang beroperasi sebagai perusahaan energi terbarukan melambung 7,38 persen, merupakan pencetak keuntungan paling banyak (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan penyedia layanan makanan daring berlangganan mingguan HelloFresh yang terdongkrak 1,23 persen, serta perusahaan energi yang aktif secara global yang menghasilkan dan memperdagangkan listrik RWE Aktiengesellschaft menguat 0,45 persen.

Baca juga: Saham Jerman kembali melemah, indeks DAX 40 tergelincir 0,26 persen

Baca juga: Saham di Jerman ditutup di zona merah, indeks DAX 40 jatuh 311,39 poin


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022