Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mengerahkan sebanyak 5.900 personel dalam tim pendamping keluarga untuk mendorong percepatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

"BKKBN telah mengerahkan 5.900 personel tim pendamping keluarga, untuk mendorong vaksinasi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pengerahan personel berasal dari bidan, kader KB dan ibu-ibu PKK tersebut dilakukan untuk mempermudah pelacakan warga yang belum divaksin," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.

Hasto menuturkan BKKBN telah menjadi salah satu lembaga yang diberikan tugas oleh negara untuk melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 pada keluarga, khususnya bagi hamil, ibu menyusui dan anak usia 12-17 tahun.

Baca juga: BKKBN targetkan 2 ribu warga Brebes selesai divaksinasi akhir Februari

Pengerahan 5.900 personel itu dilakukan karena saat ini pemerintah telah mempercepat interval pemberian vaksin booster pada para lansia yang semula diberikan setelah enam bulan, kini menjadi tiga bulan.

Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.02.06/II/1123/2022 tentang penyesuaian pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis lanjutan bagi lansia.

Dalam kunjungan kerjanya Hasto turut mengapresiasi semua pihak yang ikut gencar mempercepat pemberian vaksin COVID-19 pada semua warga. Dia juga tidak hanya meninjau vaksinasi saja, tetapi juga berlangsungnya kegiatan sosialisasi advokasi KIE Program Bangga Kencana.

Kegiatan itu dilakukan bersama para mitra kerja di Balai Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan dan di Balai Desa Slatri, kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

"Selain itu, BKKBN juga mendukung distribusi vaksin booster di Kabupaten Brebes. BKKBN memprioritaskan lansia sebagai sasaran dari vaksinasi booster yang didistribusikan," ujar dia.

Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti mengatakan bila pelaksanaan vaksinasi massal di daerahnya bisa berjalan dengan baik berkat adanya dukungan dari BKKBN.

"Kita rencanakan di bulan Februari ini sampai dengan 1 April 2022 nanti, vaksin dosis yang kedua harapannya bisa mencapai 70 persen yang ditetapkan oleh pemerintah pusat," kata Idza.

Baca juga: Kepala BKKBN ajak media serius menurunkan angka kekerdilan
Baca juga: Merck kolaborasi dengan BKKBN untuk hadirkan program edukasi stunting
Baca juga: BKKBN dan Rumah Zakat teken MoU tunjang pembangunan keluarga


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022