Samarinda (ANTARA News) - Administrator Pelabuhan (Adpel) Samarinda, Kalimantan Timur, menurunkan paksa 625 penumpang Kapal Motor Prince Soya.

Kepala Kantor Adpel Samarinda, Amiruddin kepada wartawan Minggu petang mengatakan, penurunan paksa penumpang tersebut dilakukan karena pihak operator KM Prince Soya yakni PT Bunga Teratai menjual tiket melebihi kapasitas.

"Demi keselamatan pelayaran kami terpaksa menurunkan para penumpang akibat KM Prince Soya kelebihan muatan," katanya.

Kapasitas KM Prince Soya hanya 1.500 orang ditambah kompensasi 30 persen sehingga penumpang yang boleh dimuat sekitar 2.000 orang. Namun kenyataannya, operator KM Prince Soya menjual tiket hingga hampir 3.000 orang, kata Amiruddin.

Para penumpang KM Prince Soya tersebut kata Amiruddin selanjutnya dipindahkan ke KM Queen Soya.

"Saya telah memerintahkan KM Queen Soya segera berlayar untuk mengangkut penumpang KM Prince Soya tersebut. Para penumpang pindahan tersebut tidak harus lagi membeli tiket tetapi hanya menunjukkan tiket KM Prince Soya," kata dia lagi.

Penurunan paksa para penumpang KM Prince tersebut kata dia berdasarkan instruksi Dirjen Perhubungan Laut dan hasil rapat tim terpadu terkait batas maksimal angkutan Lebaran di Pelabuhan Samarinda.

Dia mengatakan, berdasarkan instruksi Dirjen Perhubungan Laut serta rapat koordinasi tentang angkutan Lebaran di Jakarta disebutkan, toleransi penumpang yang diperbolehkan yakni hanya 30 persen dari kapasitas sehingga KM Prince Soya hanya boleh mengangkut hingga 2.000 orang.

"Dari hasil rapat tim terpadu yang terdiri dari unsur kepolisian, TNI, Adpel dan Pelindo serta kedua operator kapal itu disepakati bahwa penumpang KM Prince Soya akan dipindahkan ke KM Queen Soya. Awalnya, pihak Prince Soya sempat menolak dan mengancam tidak akan berlayar. Namun, setelah dilakukan negosiasi mereka akhirnya bersedia menurunkan dan memindahkan penumpangnya ke KM Queen Soya," ungkap Amiruddin.

Dari pantauan, proses penurunan paksa penumpang KM Prince yang rencananya berlayar pada Minggu pagi pukul 10.00 WITA dilakukan di bawah pengawalan ketat puluhan personel Kantor Adpel Samarinda bersama pihak Kepolisian Sektor Pelabuhan dan Denpom Samarinda.

Awalnya, proses penurunan tersebut berlangsung lancar namun sesaat setelah para penumpang yang berada di kelas ekonomi tersebut diturunkan beberapa karyawan PT Bungai Teratai terlihat mengamuk dan hendak menyerang Kepala Kantor Adpel Samarinda.

Beruntung, polisi yang berada di tempat itu berhasil meredam aksi karyawan operator KM Prince Soya tersebut dan mengamankan dua orang yang hendak menyerang Kepala Kantor Adpel Samarinda.

Salah seorang penumpang KM Prince Soya, Yusuf mengaku awalnya tidak tahu penundaan keberangkatan KM Prince Saya tersebut.

"Sesuai jadwal yang tertera di tiket, KM Prince Sora akan berlayar sekitar pukul 10.00 WITA dan saya datang ke pelabuhan pukul 08.30 WITA namun hingga pukul 16.00 WITA kami tidak tahu mengapa kapal ini belum berangkat. Kami baru tahu sekitar pukul 01.45 WITA setelah petugas meminta seluruh penumpang kelas ekonomi turun dari kapal dan pindah ke KM Queen Soya," ungkap Yusuf.

KM Prince Soya akhirnya meninggalkan Pelabuhan Samarinda sekitar pukul 17.30 WITA.

(T.A053/N005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011