Dalam beberapa hari terakhir, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh memang mulai mengalami kenaikan
Yogyakarta (ANTARA) - Jumlah pasien COVID-19 di Kota Yogyakarta yang dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi dalam beberapa hari terakhir menunjukkan tren kenaikan bahkan pada Minggu jumlah pasien sembuh lebih banyak dibanding jumlah konfirmasi kasus COVID-19.

"Dalam beberapa hari terakhir, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh memang mulai mengalami kenaikan. Akan tetap kami pantau bagaimana perkembangannya," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu.

Baca juga: Setidaknya 107 nakes Yogyakarta terpapar COVID-19

Menurut dia, tren kenaikan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh tersebut dimungkinkan terjadi karena pasien sudah menjalani isolasi selama lebih dari 10 hari.

Sejak Senin (21/2), jumlah pasien yang dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi selalu berada di atas 100 pasien setiap harinya dengan penambahan jumlah pasien sembuh paling banyak hingga saat ini terjadi pada Jumat (25/2) dengan 761 pasien.

Baca juga: Lima calon Rektor UII Yogyakarta sampaikan rencana aksi

"Sudah lebih dari 10 hari atau sekitar dua pekan sejak terjadi kenaikan kasus. Makanya, jumlah pasien yang sembuh pun akan mengalami kenaikan, terlebih banyak yang menjalani isolasi mandiri karena tidak mengalami gejala apapun," katanya.

Pada Minggu (27/2), terdapat tambahan 282 kasus baru COVID-19 dengan 405 pasien dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi dan tidak ada pasien meninggal dunia. Dengan demikian, saat ini terdapat 4.017 kasus aktif.

Baca juga: Yogyakarta bakal jadi tuan rumah pertemuan Menaker G20

Meskipun jumlah pasien yang dinyatakan sembuh cukup banyak setiap hari, namun Heroe menyebut jika penambahan pasien terkonfirmasi positif juga masih cukup tinggi.

"Angka penambahan pasien masih tergolong fluktuatif. Bisa saja hari ini meningkat cukup banyak dan besok turun lagi lalu kembali naik pada lusa," katanya.

Oleh karenanya, Heroe tetap berharap agar masyarakat menjaga disiplin protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari meskipun varian Omicron tidak menimbulkan keparahan pada sebagian besar kasus terkonfirmasi positif.

Baca juga: Yogyakarta gelar vaksinasi rabies gratis targetkan 150 hewan

"Tetapi perlu diingat, jika di dalam rumah terdapat lansia, penderita komorbid, dan anak-anak yang belum divaksin, maka tetap akan berpotensi menimbulkan keparahan apabila terpapar," katanya.

Hingga saat ini pun, Heroe belum dapat memperkirakan puncak kasus di Kota Yogyakarta. "Harapannya pada akhir Februari atau awal Maret sudah mulai turun. Tetapi, penurunan kasus ini hanya bisa diwujudkan jika semua masyarakat disiplin protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Yogyakarta berupaya perluas penggunaan aksara Jawa di ranah digital

Baca juga: Empat warga Asrama Mahasiswa Kalteng di Yogyakarta terpapar COVID-19

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022