Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Kepolisian Resor Tulungagung menyatakan satu pasien luka berat korban tabrakan KA Dhoho Penataran versus bus Harapan Jaya yang sempat dirujuk ke RSUD dr. Saiful Anwar Malang akhirnya meninggal dunia karena kondisinya yang terus mengalami pemburukan.

"Korban yang meninggal ini bernama Guntur, penumpang bus Harapan Jaya. Kondisi lukanya parah, sudah dilakukan penanganan namun (akhirnya tidak tertolong) meninggal," kata Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Muhammad Bayu Agustyan di Tulungagung, Senin.

Baca juga: Bus sarat penumpang tertabrak kereta api di Tulungagung

Informasi yang beredar, Guntur yang menjadi korban meninggal keenam dalam kecelakaan kereta api Dhoho Penataran versus bus Harapan Jaya itu mengalami pendarahan dalam di bagian dada serta patah tulang belakang.

Sempat dilakukan tindakan kedaruratan medis di IGD RSUD dr. Iskak Tulungagung, namun karena kondisinya yang mengalami pemburukan sehingga akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Saiful Anwar Malang pada Senin (27/2) malam.

Guntur sempat ditangani intensif tim "emergency" RSSA Malang, namun pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB buruh toko plastik asal Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir dan meninggal.

Selain Guntur, sebelumnya ada lima penumpang bus Harapan Jaya nopol AG 7679 US yang meninggal akibat tabrakan dengan KA Dhoho Penataran No Lok. 351 di perlintasan tanpa palang pintu Desa Ketanon, Tulungagung.

Empat korban meninggal di lokasi kejadian, sementara satu lainnya atas nama Margono Hadi Santoso meninggal saat dalam perawatan di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung.

Bagian Informasi RSUD dr. Iskak Tulungagung, Dasi Rani mengatakan pasien yang dirujuk alami luka parah di bagian dada dan patah tulang belakang.

Desi menjelaskan, awalnya di RSUD dr. Iskak ada 19 korban.

Empat korban meninggal dunia di lokasi kejadian, dan satu korban meninggal saat mendapat perawatan.

Kemudian pada Minggu (26/2) malam, lima pasien diperbolehkan pulang.

"Delapan pasien masih dirawat," terangnya.

Desi juga menyebut, ada satu pasien anak berusia 3 tahun yang alami patah kedua tulang kaki.

Pasien ini sudah menjalani operasi dan menjalani perawatan intensif. 

Baca juga: Petugas gabungan kesulitan evakuasi bangkai bus tertabrak kereta api

Baca juga: Korban meninggal akibat kecelakaan bus dengan kereta bertambah

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022