New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia bervariasi (mixed) pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB) menjelang pidato penting ketua bank sentral AS, sementara pedagang juga memantau kerusuhan terbaru di Libya.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 28 sen menjadi ditutup pada 85,16 dolar AS per barel. WTI telah naik sekitar tiga dolar sejak awal minggu ini.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober bertambah 84 sen menjadi menetap di 110,15 dolar AS per barel di IntercontinentalExchange.

Harga awalnya melesat lebih tinggi pada Rabu setelah rilis data menunjukkan bahwa pesanan barang tahan lama AS - sebuah refleksi dari sektor manufaktur negara itu - "rebound" (berbalik naik) pada Juli.

Secara terpisah, data resmi menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 2,2 juta barel pekan lalu, tanda permintaan energi AS sehat.

Rally kehilangan kekuatan, meskipun, di tengah perdagangan ragu sebelum pidato Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke yang akan diteliti untuk tanda-tanda apakah ia akan mendukung langkah-langkah stimulus baru untuk mendorong ekonomi yang lesu.

"Kami melihat banyak keragu-raguan bercampur takut menjelang pidato Federal Reserve pada Jumat," kata Matt Smith, seorang analis Summit Energy, lapor AFP.

"Pasar benar-benar menahan keuntungan mereka hari ini."

Pasar minyak juga telah erat mengikuti situasi di Libya, di mana pemberontak memburu orang kuat Moamer Kadhafi dan memerangi sisa-sisa pasukannya di ibukota, Tripoli.

Harga minyak bisa jatuh sementara jika krisis di negara kaya minyak Afrika Utara mereda, atau jika Khadafi tertangkap, kata analis SEB Commodity Research, Filip Petersson.

"Pengaruh bearish bisa datang dari Libya - misalnya jika Kadhafi tertangkap - tetapi ini mungkin berumur pendek karena pasar mulai menyadari bahwa Libya sangat tidak mungkin kembali pada kapasitas pra-perang dalam waktu dekat," kata dia. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011