Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong generasi milenial untuk melakukan usaha budi daya udang dengan memperkenalkan teknologi Millennial Shrimp Farming (MSF) seperti yang ada antara lain di Situbondo, Jawa Timur.

"Saya apresiasi atas kemauan dan keberhasilan dari anak-anak tambak millenial Situbondo yang mampu mengaplikasikan teknologi MSF di dunia usaha budidaya udang," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, seperti pada keterangannya di Jakarta, Selasa.

Menurut Tebe, sapaan akrabnya, keunggulan utama dari tambak MSF adalah sistem pencatatan data secara digital sehingga setiap mengambil keputusan didasarkan pada data teknis yang terukur.

Selain itu, ujar Dirjen Perikanan Budidaya, penerapan teknologi digital meliputi pengecekan kualitas air, biomassa, pakan harian, serta pertumbuhan harian.

Baca juga: Menteri Trenggono dorong milenial terjun di bisnis logistik perikanan

Dengan begitu, masih menurut dia, petambak tak perlu lagi melakukan pengecekan secara manual. Digitalisasi ini juga didukung oleh aplikasi budidaya berbasis data atau smart farming.

"Teknologi MSF ini memang pas buat anak-anak zaman now istilahnya, karena budidaya udang dengan teknologi MSF ini sarat dengan digital. Dan anak-anak sekarang memang melek digital, makanya ini cocok buat anak-anak muda yang mau terjun di usaha budidaya udang vaname," ujar Tebe.

Selain dekat dengan digitalisasi lanjut Tebe, budidaya udang dengan teknologi MSF, konstruksi MSF lebih fleksibel yang bisa dibongkar pasang. Di samping itu juga, melalui teknologi MSF, produktivitas bisa mencapai 28-30 ton per hektare dengan masa pemeliharaan 90 hari bisa mencapai ukuran 50.

Baca juga: Startup eFishery gandeng milenial bangun ekosistem industri akuakultur

Dengan demikian, otomatis keuntungan bisa lebih besar. “Keberhasilan anak-anak tambak milenial di BPBAP Situbondo bisa menjadi rujukan buat anak-anak muda yang baru terjun di usaha budidaya udang,” katanya.

Untuk itu, ia mengapresiasi BPBAP Situbondo yang sudah mencetuskan teknologi MSF ini, hingga bisa diterapkan oleh anak-anak muda. Harapannya dengan begitu produksi udang nasional bisa ditingkatkan.

Apalagi, hal tersebut juga dinilai sejalan dengan strategi kita bersama dalam pencapaian target produksi udang nasional sebesar 2 juta ton di tahun 2024.

"Dengan kita semua bergandengan dan bersinergi, maka kita yakin target produksi tersebut dapat kita capai bersama," ucap Tebe.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menekankan agar peningkatan produktivitas perikanan budi daya memperhatikan prinsip berkelanjutan sesuai dengan konsep ekonomi biru.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022