Jakarta (ANTARA) - Trans Retail Indonesia bekerjasama dengan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan Growtheum Capital Partners untuk meluncurkan AlloFresh, sebuah platform belanja kebutuhan sehari-hari secara daring.

AlloFresh akan memulai bisnisnya dengan pendanaan awal sebesar Rp1 triliun, menawarkan lebih dari 150.000 Stock Keeping Unit (SKU) dari sekitar 10.000 pemasok dengan pengiriman cepat dalam waktu tiga jam serta layanan quick commerce dengan opsi pengiriman 30 menit di seluruh Indonesia.

Chairman CT Corp Chairul Tanjung dalam keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan, sebagai peritel modern, pihaknya terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan seiring dengan perubahan pola konsumsi pada masa mendatang.

"Kemitraan dengan pemain teknologi yang sudah memiliki pemahaman mendalam tentang perilaku pengguna daring serta dengan investor keuangan yang mengenal pasar secara dekat, membuat kami optimis tentang masa depan bersama, terutama karena sebagian besar pasar akan bergerak secara online selama beberapa dekade ke depan," ujar Chairul Tanjung.

President Director & CEO PT Trans Retail Indonesia Bouzeneth Benaouda meyakini bahwa sinergi operasional dan keuangan antara Trans Retail Indonesia, Bukalapak, dan Growtheum sangat menarik karena adanya kombinasi keahlian yang melekat pada masing-masing pihak mulai dari sourcing, distribusi, teknologi, dan keuangan untuk menjadi pemimpin di segmen pengiriman barang kebutuhan sehari-hari.

"Kami optimistis bahwa hal ini akan meningkatkan pengalaman para pengguna kami dan membantu kami menghadirkan produk-produk berkualitas dengan nilai yang baik," ujar Bouzeneth.

Willix Halim selaku Direktur Utama PT. Bukalapak.com Tbk juga menyambut baik kemitraan dengan peritel ternama di Indonesia yang telah memimpin transformasi dalam menghadirkan pengalaman belanja modern bagi masyarakat Indonesia.

Kolaborasi tersebut juga akan semakin meningkatkan kepemimpinan Bukalapak di platform online to offline (O2O) dan memperluas titik kontak bagi pelanggan yang lebih luas. Inisiatif itu juga akan memperlebar jangkauan Bukalapak ke ekosistem ritel sebagai bagian dari ekspansi perusahaan dari platform umum ke platform khusus (specialty platform).

"Kebiasaan pelanggan terus berubah dan kami perlu mengembangkan bisnis kami untuk memenuhi kebutuhan baru ini. Kami ingin mendefinisikan kembali kategori ini dan menjadi pionir di bidang ini seperti yang kami lakukan dengan Mitra Bukalapak," ujar Willix.

Sementara itu, Transaction Advisory Member Growtheum Capital Partners Olivier Legrand mengatakan, aktivitas e-commerce di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak 2019, namun jumlah orang yang berbelanja kebutuhan sehari-hari secara daring masih terhitung kecil, yaitu kurang dari 2 persen dari total pengeluaran ritel barang kebutuhan sehari-hari di Indonesia, dibandingkan dengan 14 persen di Korea Selatan, 11 persen di China, dan 10 persen di Jepang.

"Angka ini tergolong sangat rendah karena kebutuhan sehari-hari menyumbang 50 persen dari semua pengeluaran ritel di Asia Tenggara. Saya antusias menjadi bagian dari perjalanan ini yang akan memberikan kenyamanan dalam belanja barang sehari-hari secara daring pada jutaan masyarakat Indonesia," ujar Olivier.

Baca juga: Shopee jadi "e-commerce" paling banyak digunakan pada kuartal IV 2021
Baca juga: BEI yakin masuknya unicorn akan dongkrak kapitalisasi pasar modal
Baca juga: Luhut rekrut eks CEO Bukalapak, ajak lainnya mengabdi untuk negara

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022