Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan penularan COVID-19 di kota itu dalam empat hari terakhir terus landai dengan temuan kasus baru hanya belasan orang.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Selasa, menyatakan temuan kasus baru COVID-19 mulai tanggal 26 Februari, terkonfirmasi hanya 10 orang, hari berikutnya naik 13 orang, kemudian turun lagi menjadi 10 orang.

"Untuk temuan kasus baru COVID-19 hari ini (1/3), naik 15 orang. Tapi kita yakin temuan kasus baru akan terus menurun seiring terus membaiknya kondisi kesehatan masyarakat," katanya.

Swandiasa yang juga menjadi Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Mataram mengatakan membaiknya kondisi kesehatan masyarakat bisa dilihat dari kasus aktif pasien COVID-19 per tanggal 28 Februari 2022, sudah turun drastis dibandingkan data Jumat (25/2), sebanyak 953 orang menjadi 251 orang.

Baca juga: Kasus kematian pasien COVID-19 di Mataram tercatat 0,8 persen

Baca juga: Dinkes Mataram data sasaran "drop out" vaksin COVID-19


"Sebanyak 251 kasus aktif positif COVID-19, dimana  209 isolasi mandiri sedangkan 39 orang dirawat di sejumlah rumah sakit dan tiga orang dalam proses penelusuran," katanya.

Lebih jauh Swandiasa mengatakan jika melihat grafik penyebaran COVID-19 di Mataram pada sejak awal Januari telah melewati puncaknya pada tanggal 9 Februari 2022 dengan temuan positif COVID-19 212 kasus.

"Namun, dengan tren penurunan yang terjadi saat ini, kita berharap Kota Mataram bisa keluar dari status PPKM level tiga," katanya.

Swandiasa mengakui, sesuai Instruksi Mendagri nomor 14/2022, PPKM Provinsi NTB huruf K angka 2, Kota Mataram dinyatakan masih level tiga.

Kondisi itu terjadi karena Mataram belum dapat memenuhi standar Kementerian Kesehatan dan WHO terhadap upaya 3T yakni tes (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

"Untuk penelusuran, standarnya satu pasien positif maka ditelusuri 15-20 orang, tapi kita kemarin hanya mampu di bawah 10 orang karena 60 persen tenaga kesehatan kita isolasi mandiri," katanya.

Karena itu, untuk menekan penyebaran COVID-19 Pemerintah Kota Mataram akan bekerja maksimal untuk melakukan upaya 3T, mengingatkan warga kota agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan tetap menggencarkan vaksinasi.

"Penurunan tren penularan COVID-19 ini, jangan membuat kita abai dengan berbagai prokes. Sebaliknya harus tetap waspada," katanya.*

Baca juga: Dispar: Belum ada tamu MotoGP batalkan pesanan hotel di Mataram

Baca juga: Pemkot: Tren penularan COVID-19 di Mataram menurun

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022