Tema yang mendorong sentimen pada Februari sebagian besar berkisar seputar ketegangan geopolitik, di mana hal itu menambah risiko yang lebih besar untuk tekanan inflasi dan prospek pertumbuhan global
Bengaluru (ANTARA) - Ekuitas Asia mengalami aliran keluar bulan kedua berturut-turut pada Februari karena investor membuang aset-aset berisiko di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina dan kekhawatiran pengetatan moneter agresif oleh Federal Reserve AS tahun ini.

Menurut data Refinitiv, investor lintas batas menjual ekuitas Asia senilai bersih 6,9 miliar dolar AS di Korea Selatan, Taiwan, Filipina, Vietnam, Indonesia, dan India pada bulan lalu, setelah menjual 8,4 miliar dolar AS pada Januari.

"Tema yang mendorong sentimen pada Februari sebagian besar berkisar seputar ketegangan geopolitik, di mana hal itu menambah risiko yang lebih besar untuk tekanan inflasi dan prospek pertumbuhan global," kata Jun Rong Yeap, ahli strategi pasar di IG.

Ekuitas Taiwan memimpin arus keluar dengan penjualan bersih 5,8 miliar dolar AS, terbesar sejak Maret 2020.

“Mengingat kegelisahan di sekitar ketegangan geopolitik, Taiwan mungkin mendapati dirinya dalam siaga tinggi juga, mengingat hubungannya yang sensitif dengan China.” Yeap menambahkan.

Ekuitas India menghadapi arus keluar kelima berturut-turut pada Februari, karena asing melepas saham negara itu senilai 4,74 miliar dolar AS bulan lalu. Analis mengatakan kenaikan harga minyak mentah tetap menjadi ancaman besar bagi pemulihan ekonomi negara itu, karena India adalah salah satu importir minyak terbesar di dunia.

Ekuitas Vietnam juga mencatat sedikit arus keluar asing bulan lalu.

Sementara itu, ekuitas Thailand dan Indonesia masing-masing menarik 1,88 miliar dolar AS dan 1,22 miliar dolar AS dalam bentuk uang asing. Korea Selatan dan Filipina juga melihat pembelian lintas batas bulan lalu.

"Dalam waktu dekat, risiko geopolitik tetap menjadi perhatian investor, yang dapat memperkuat dolar dan membebani aset negara-negara berkembang," kata Margaret Yang, ahli strategi di DailyFX.

"Namun, investor juga dapat mengambil kesempatan ini untuk membeli penurunan karena pasar Asia-Pasifik sebagian besar terisolasi dari perang Ukraina."

Alicia Garcia Herrero, kepala ekonom Asia Pasifik di manajer investasi Natixis, mengatakan arus keluar akan berlanjut dari semua pasar Asia karena dolar sekarang menjadi raja.

Baca juga: Aksi jual ekuitas dan uang Asia kian dalam karena Rusia serang Ukraina

Baca juga: Arus keluar asing dari ekuitas Asia capai tertinggi 7-bulan di Januari


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022