Madiun (ANTARA News) - Jumlah pemudik yang menggunakan jasa angkutan bus umum di Stasiun Purbaya Kota Madiun, Jawa Timur, pada H-3 Lebaran, Sabtu, diperkirakan telah naik hingga 30 persen dari hari normal.

Kepala UPTD Terminal Purbaya Kota Madiun, Anung Juda Widyarko, menyatakan, jumlah penumpang datang sejauh ini telah mencapai 29.111 orang, sedang penumpang yang berangkat dari terminal mencapai 30.583 orang.

"Jumlah ini meningkat sekitar 6 hingga 10 persen jika dibanding satu hari sebelumnya. Diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah hingga jelang Lebaran nanti. Puncak arus mudik kami nilai akan terjadi pada Minggu (28/8) dan Senin (29/8) malam," ujar Juda kepada wartawan.

Menurut dia, jumlah kedatangan memang lebih sedikit jika dibandingkan dengan penumpang yang berangkat dari terminal. Hal ini karena banyak penumpang yang turun di beberapa tempat di luar terminal, seperti halte ataupun lokasi lainnya yang dianggap lebih dekat dengan rumah.

Adapun secara umum, kenaikan jumlah penumpang selama momentum Lebaran tahun ini diperkirakan akan mencapai lebih dari 50 persen dari hari biasa. Sebagian besar para pemudik ini datang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Mojokerto, Malang, hingga Jember.

Meski telah meningkat hingga 30 persen, namun sejauh ini kondisi Terminal di Kota Madiun masih terlihat normal. Tidak terjadi penumpukan penumpang seperti yang terjadi di sejumlah terminal di kota besar pada umumnya.

"Terdapat jam-jam tertentu yang terpantau petugas cukup ramai. Di antaranya pada pukul 06.00 hingga 08.00 WIB, lalu pukul 09.30 WIB, dan siang sekitar pukul 13.00 WIB," terang Juda.

Sementara, jumlah armada bus yang terpantau menurunkan dan menaikkan penumpang di Stasiun Purbaya Madiun pada satu hari sebelumnya, Jumat (26/8), mencapai 483 unit.

Ratusan unit bus tersebut meliputi bus besar yang merupakan angkutan kota antarprovinsi (AKAP), angkuta kota dalam provinsi (AKDP), dan juga bus-bus kecil jurusan daerah di sekitar Madiun, seperti Magetan, Ponorogo, dan Ngawi.

Guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi para penumpang dan pemudik pada umumnya, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait telah mendirikan posko pengamanan dan kesehatan. Posko ini untuk mengantisipasi adanya tindakan gangguan kriminal maupun kesehatan dalam bermudik.

"Selain itu, kami juga secara mendadak mengadakan razia terhadap sejumlah armada bus yang ada di Terminal Madiun untuk mengecek kondisi kelayakan kendaraan. Jika ditemukan ada yang menyalahi aturan maka akan kami tilang dan larang beroperasi hingga kesalahan tersebut diperbaiki," tegas Juda.

(ANT-072/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011