Dushanbe (ANTARA News/AFP) - Rusia dan Pakistan, Jumat mendesak koalisi yang dipimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan meningkatkan latihan pasukan keamanan lokal sementara aliansi itu menyelesaikan rencana penarikan bertahapnya.

Imbauan Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan sejawatnya dari Pakistan Asif Ali Zardari didukung juga oleh Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan pemimpin Tajikistan Emomali Rahmon dalam satu KTT regional di Dushanbe.

"Para pemimpin negara-negara itu menekankan bahwa pengurangan kehadiran militer asing di Afghanistan seharusnya disertai dengan peningkatan yang layak usaha-usaha keikut sertaan koalisi internasional untuk melatih dan mempersenjatai struktur-struktur keamanan nasional Afghanistan," kata pernyataan bersama para pemimpin itu.

Empat negara itu juga sepakat untuk bekerja lebih erat memerangi ekstremisme dan perdagangan narkoba serta
kejahatan-kejahatan yang terkoordinasi.

"Kami siap membangun kerja sama kami dengan Afghanistan dalam bidang ekonomi dan dalam mrndukung dialog mengenai mssalah-masalah keamanan," kata Medvedev dalam satu pertemuan trrpisah dengsn presiden Afghanistan itu.

Sekitar 10.000 tentara Amerika Serikat menurut rencana akan meninggalkan Afghanistan tahun ini sebagai bagian dari penarikan bertahap seluruh pasukan itu pada akhir tahun 2014.

Presiden AS Barack Obama, Juni mengumumkan 23.000 tentara AS akan meninggalkan Afghanistan pada akhir musim panas mendatang dan menyisakan 65.000 tentara.

Rusia menyatakan kekhawatirannya atas keamanan masa depan wilayah itu tetapi menolak tegas gagasan untuk melibatkan diri secara langsung di Afghanistan setelah gagal dalam perag di sana di era Sovyet.

Medvedev, Jumat menegaskan bahwa pasukan Afghanistan yang baru harus dapat "membantu dengan bebas kemampuan pertahanan negara itu, dan memerangi kelompok-kelompok garis keras dan para pedagang narkoba."

(Uu.H-RN)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011