angin hingga lebih dari 30 km per jam masih dapat berpotensi terjadi
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan adanya potensi angin kencang masih bisa terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam waktu dua hari ke depan.

"Berdasarkan analisis dinamika atmosfer pada Senin (7/3), fenomena angin hingga lebih dari 30 km per jam masih dapat berpotensi terjadi untuk dua hari ini," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis BMKG yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Sejumlah wilayah yang berpotensi akan terkena angin kencang itu adalah Banten, Jabodetabek, Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Timbulnya angin kencang tersebut, dipicu oleh adanya pola sirkulasi siklonik di wilayah perairan Laut Timor yang membentuk pola pertemuan angin di wilayah Lampung, Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Baca juga: Pemkot Jakpus catat 13 pohon tumbang dan sempal akibat cuaca ekstrem
Baca juga: BMKG peringatkan potensi hujan disertai angin kencang di Jabodetabek

Guswanto mengatakan memasuki periode bulan Maret hingga April 2022, sebagian besar wilayah di Tanah Air akan memasuki masa peralihan musim yakni dari musim hujan hingga kemarau (pancaroba). Oleh sebab itu, masyarakat diimbau agar tetap waspada bila cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang disertai angin kencang, kilat dan petir ataupun puting beliung.

Masyarakat juga diharapkan untuk menghindari kegiatan pelayaran di area perairan dengan gelombang tinggi, waspada terhadap terjadinya gelombang tinggi dan kerusakan bangunan terutama di daerah rentan. Sedangkan bagi stakeholder, diharapkan dapat terus berkoordinasi dengan seluruh pihak-pihak terkait yang menangani kebencanaan.

Sebelumnya, angin kencang telah terjadi di sekitar wilayah Banten dan Jabodetabek. Terjadinya angin kencang juga diikuti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam durasi singkat, sehingga beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan.

BMKG menilai kejadian itu dipicu oleh sistem awan konvektif jenis cumulonimbus (Cb) yang bergerak dari wilayah barat Banten ke arah timur menuju wilayah Jabodetabek dengan dimensi sistem awan yang cukup memanjang dari utara ke selatan.

Ia mengatakan, kecepatan angin berada pada kisaran rata-rata lebih dari 30 km per jam, bahkan di beberapa lokasi angin kencang yang terukur ada yang mencapai lebih dari 50 km per jam yang terjadi sekitar pukul 12.00-13.00 WIB, seperti di Tangerang Selatan 57 km per jam dan Cengkareng 52 km per jam.

Baca juga: BMKG: Waspadai angin kencang di wilayah pesisir selatan Jateng

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022