Panyabungan (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Mandailing Natal mulai menyelidiki kasus kebocoran gas Hidrogen Sulfida (H2S) di pembangkit listrik tenaga panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Banjar Manggis, Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.

"Mulai hari ini (Senin) tim sudah kami turunkan kesana untuk melakukan penyelidikan," kata Kapolres Mandailing Natal AKBP Reza Chairul Akbar Siddiq di Panyabungan, Senin.

Dia menyebutkan pada peristiwa yang terjadi Minggu (6/3) sore sekira pukul 16.00 WIB itu, sebanyak 58 warga dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Update ada 58 korban, sebagian korban sudah pulang ke rumah dan korban meninggal tidak ada," tambahnya.

Terkait insiden kebocoran gas tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan perbuatan anarkis dan tidak melawan hukum.

Sementara itu, kepada pihak perusahaan yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut diminta untuk menghentikan kegiatan sementara di lokasi buka sumur AAE-05.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Madina (Mandailing Natal) untuk melakukan langkah-langkah evaluasi, sehingga ke depannya kejadian serupa tidak terjadi lagi," ujarnya.

Peristiwa kebocoran gas H2S pada Minggu itu merupakan kedua kalinya terjadi di PT SMGP. Peristiwa pertama terjadi pada 25 Januari 2021, dimana lima orang warga dilaporkan meninggal dunia dan puluhan orang dibawa ke rumah sakit.

Pewarta: Juraidi dan Holik
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022