Tokyo (ANTARA News) - Jepang berencana mendapatkan saran dari badan pengawas atom PBB, IAEA, sebelum menghidupkan lagi reaktor-reaktor nuklirnya yang dihentikan menyusul bencana gempa dan tsunami 11 Maret, kata laporan-laporan seperti dikutip AFP.

Menteri industri baru Hachiro Yoshio ingin IAEA menilai keselamatan reaktor dan berharap memulai kembali reaktor-reaktor tersebut secepat mungkin.

Empat perlima dari 54 reaktor Jepang sedang tidak dioperasikan, baik karena gempa maupun untuk pemeliharaan rutin.

Akibat gempa dahsyat disusul tsunami itu, beberapa reaktor pada Pembangkit Listerik Tenaga Nuklir (PLTN) Jepang di Prefektur Fukushima ruksan dan mengakibatkan kebocoran radiasi.(*)

SYS/H-AK/C003

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011