Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah kesulitan untuk mencegah masyarakat menggunakan sepeda motor saat mudik Lebaran, meskipun sudah mengoptimalkan sarana transportasi yang ada, termasuk mengerahkan kapal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) guna mengangkut pemudik bermotor ke daerah terdekat.

"Larang orang bawa sepeda motor pulang kampung kan tidak bisa. Tapi, kita mengimbau karena kita sediakan fasilitasnya. Saya katakan bahwa memang yang perlu kita koordinasikan. Saya yakin kalau di daerah ada transportasi ke desa-desa dengan baik, lebih baik ya, yaitu turun terminal ada transportasi apa, ke kampung-kampung itu," kata Menteri Perhubungan, Freddy Numberi, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, usai sidang kabinet paripurna.

Freddy mengemukakan, "Sepeda motor ini kan kita tidak henti-hentinya mengimbau supaya menggunakan fasilitas yang disediakan, dengan kereta api, dengan kapal laut yang kita sediakan. Tapi, kalau pribadinya ingin pulang pakai motor ya kita hormati juga dong. Kita tidak bisa memaksa. Tapi, imbauan terus kita lakukan. Mudah-mudahan tahun depan lebih kompak lagi lah, karena kalau kita lihat dari hasil yang mereka berangkat dengan fasilitas yang disediakan justru tidak ada yang kecelakaan kan."

Dalam sidang kabinet paripurna pertama usai lebaran, Presiden Yudhoyono membahas sejumlah hal termasuk hasil penanganan arus mudik dan arus balik lebaran 2011. Freddy Numberi mengatakan, sejumlah besar kecelakaan terjadi akibat kelelahan dan supir yang mengantuk. Dari jumlah kejadian kecelakaan, maka hal terbesar melibatkan kendaraan roda dua.

"Tapi, kalau faktor ngantuk, lelah, kita menghimbau kepada supir bus. Supir bus ini kan, waktu kita ngecek, mereka janji kepada saya melalui dirjen, Pak kami rata-rata per bus dua orang supaya ngantuk, nyupirnya gantian. Kalau sepeda motor kan sulit, karena memang ratenya paling tinggi. Mudah-mudahan tahun depan bisa kita himbau dan mereka mau," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, dalam keterangan pers usai sidang kabinet paripurna mengatakan berdasarkan laporan di lapangan, jumlah kejadian kecelakaan meningkat, namun jumlah korban jiwa menurun.

"Laporan mengenai arus mudik, data memang belum selesai, tunjukkan angka kuantitas kecelakaan, angka meningkatkan, kalau yang meninggal sampai hari ini lebih rendah dibandingkan2010, tapi kalau jumlah kejadian, meningkat dibanding 2010," katanya.

Ia menambahkan, secara keseluruhan bisa dikatakan angkutan lebaran tahun ini lebih baik, hanya secara kuantitas kecelakaan meningkat dan didominasi sepeda motor.

Data sementara kementerian perhubungan, dari sepekan sebelum lebaran hingga lima hari setelah Lebaran 2011, jumlah kecelakaan tercatat 4259 kejadian, jumlah korban meninggal 710 orang, luka berat 1200 orang dan luka ringan 3014 orang.

Pada 2010 jumlah kecelakaan tercatat 3010 kejadian dengan korban meninggal 746 orang, luka berat 889 orang dan luka ringan 1710 orang.

Menhub mengatakan, data dan penelaahan angkutan lebaran 2011 belum final karena masa angkutan lebaran khususnya arus balik belum selesai karena masih menunggu sepekan setelah Lebaran.
(T.P008*F008)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011