... Krisnnan yang disebut-sebut adalah pengawal pribadi Presiden Xanana Gusmao, sudah dikonfirmasi lewat telepon genggamnya, dan mengakui barang bukti itu miliknya...
Kupang, NTT (ANTARA News) - Seorang pengusaha mebel Malaysia, Narasimha Rao Sinnaiah, ditangkap petugas pengamanan dalam Bandar Udara Internasional Eltari, Kupang. Dia tidak perlu ditangkap kalau saja tidak membawa magasin pistol Walther tipe P-99 plus 10 peluru sembilan milimeternya!

Komandan Pangkalan TNI-AU El Tari Kupang, Letnan Kolonel Navigasi Joko Winarto, ketika dikonfirmasi di Kupang, Rabu, membenarkan hal itu.  Magasin pistol P99 memang ada dalam barang-barang bawaan Sinnaiah dan terdeteksi mesin sinar X petugas pengamanan bandar udara itu.

"Barang-barang tersebut hendak dibawa terus ke Malaysia, namun terdeteksi, sehingga langsung disita dan tersangka ditangkap saat itu juga. Saat dia akan melapor diri, dari dalam ranselnya muncul citra benda-benda itu di mesin sinar x, sekitar pukul 13.45 WITA kemarin," katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Winarto, barang bukti berupa magazine pistol P99 dan 10 butir peluru kaliber 9 mm itu, milik Kopral Kartigesu Raja Krisnnan (35), seorang anggota polisi PBB asal Malaysia yang bertugas di Dili, Timor Timur (Timor Leste).

Jika mengacu pada perundang-undangan, Sinnaiah bisa didakwa Undang-undang Darurat Nomor 12/1951 tentang senjata api dan bahan peledak.

Tuntutan hukum yang bisa ditimpakan kepada dia juga bisa tidak main-main, apalagi sudah ada Undang-undang Khusus Anti Teror, yang bisa mengait pada eksistensi atau kepemilikan senjata api dan munisi serta bahan peledak lain.

Winarto menyatakan, "Krisnnan yang disebut-sebut adalah pengawal pribadi Presiden Xanana Gusmao, sudah dikonfirmasi lewat telepon genggamnya, dan mengakui barang bukti itu miliknya."

Sinnaiah diketahui sudah berada di Kupang sejak 4 September lalu dan sempat melakukan kunjungan bisnis di Pelabuhan Tenau Kupang pada 5 September 2011.

Dikarenakan Sinnaiah seorang sipil, maka satuan pengamanan bandar udara itu menyerahkan dia kepada polisi untuk diusut lebih lanjut.

"Mungkin dalam keadaan kepepet Krisnna mengakui barang itu miliknya, tetapi kami tetap mewaspadai, tidak tertutup kemungkinan barang tersebut hendak diselundupkan ke Malaysia," ujarnya. (L003)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011