Setiap calon penumpang yang akan kembali ke daerah, harus melalui protokol kesehatan
Jakarta (ANTARA) - Pengelola Terminal Bus Tanjung Priok Jakarta Utara tetap menerapkan protokol kesehatan seperti wajib memindai aplikasi PeduliLindungi dan menggunakan masker meskipun ada pelonggaran kebijakan yakni tidak wajib tes swab antigen bagi pelaku perjalanan luar kota.

"Setiap calon penumpang yang akan kembali ke daerah, harus melalui protokol kesehatan, salah satunya adalah memindai aplikasi PeduliLindungi yang sudah kami sebar di beberapa titik," ujar Kepala Terminal Bus Tanjung Priok, Muzofar Surya Alam, kepada wartawan, di Jakarta Utara, Selasa.

Pemerintah Pusat memberikan pelonggaran kebijakan bagi pelaku perjalanan luar kota dari daerah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, tidak wajib tes swab antigen.

Menurut Muzofar, apabila calon penumpang telah memiliki status hijau (aman) di aplikasi PeduliLindungi dan sudah dua kali vaksin, dia berhak melakukan perjalanan ke luar daerah.

Calon penumpang, kata dia, bisa menunjukkan surat keterangan berupa kertas manual yang tertulis minimal dia telah melalui dua kali vaksin atau keterangan di aplikasi PeduliLindungi. "Jika penumpang tersebut secara fisik tampak sehat, dan sudah vaksin dua kali, boleh berangkat," kata Muzofar.

Apabila calon penumpang tidak memenuhi salah satu persyaratan, misalnya tidak memiliki barcode PeduliLindungi, dan/atau tidak dapat menunjukkan bukti telah divaksin, maka dengan berat hati petugas terminal tidak akan memberangkatkan penumpang tersebut.

"Kami menyarankan penumpang tersebut untuk vaksin terlebih dahulu," kata Muzofar.

Adapun tren keberangkatan penumpang dari Terminal Bus Tanjung Priok tidak juga terpengaruh adanya kebijakan penghapusan syarat tes swab antigen maupun PCR.

Beberapa kali di Terminal Bus Tanjung Priok, antusiasme masyarakat untuk berangkat ke daerah masih kurang. Menurut Muzofar, minimnya penumpang bus luar kota saat ini, karena faktor cuaca.

Sementara itu, terkait pembatasan kapasitas di Terminal Bus Tanjung Priok, Muzofar menyatakan, masih menyesuaikan. Apabila penumpang banyak, pembatasan akan diterapkan seperti yang diatur dalam aturan PPKM di DKI Jakarta, termasuk di dalam bus.

"Walaupun demikian, keadaan pemberangkatan saat ini masih landai. Jadi menyesuaikan saja begitu," kata Muzofar.

Puncak jumlah penumpang di Terminal bus Tanjung Priok dalam dua bulan terakhir terjadi di masa libur Tahun Baru Imlek dan liburan akhir pekan.

Setelahnya, penumpang yang berangkat dengan moda transportasi bus kembali melandai.

Seperti hari ini, hingga sekitar pukul 16.00 WIB, penumpang yang tercatat membeli tiket bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di loket hanya dua orang. Sementara kemarin, sedikitnya ada lima penumpang yang berangkat ke luar kota.

"Kalau akhir pekan lumayan lah, bisa 10 orang lebih kalau lagi ramai," kata Kismanto, penjaga loket di Terminal bus Tanjung Priok.

Baca juga: Dishub DKI sidak dua terminal bus AKAP di Jakarta Timur
Baca juga: Sopir bus diingatkan tidak naikkan penumpang di terminal bayangan
Baca juga: Arus balik di Terminal Pulogadung masih sepi

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022