Manado (ANTARA News) - Pos Pengamatan Gunung Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Sulut, mencatat lima kali letusan dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon, Sulawesi Utara, Kamis hingga pukul 21.45 WITA.

Dijelaskan Ferry, staf Pos Pengamatan, rentetan letusan terjadi sejak pukul 14.04 WITA, 14.30 WITA, 16.27 WITA, 17.52 WITA dan 17.58 WITA.

Letusan dikategorikan kecil dan material debu ditiup angin ke utara dari kawah Tompaluan. Diprediksi abu vulkanik ini jatuh di areal perkebunan Kelurahan Tinoor, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon.

Sejak pukul 06.00 WITA-18.00 WITA tercatat sembilan kali gempa embusan serta satu kali gempa tektonik jauh. Selain itu, masih terekam juga sembilan gempa vulkanik dangkal dan satu kali gempa vulkanik dalam.

"Tremor masih terekam dengan besar amplitudo 0,5-10 milimeter," ujarnya.

Walaupun intensitas gempa vulkanik meningkat dibanding beberapa hari sebelumnya, namun. kata dia, letusan tidak bisa diprediksi.

"Ada juga gunung yang gempa vulkaniknya mencapai seratusan, dan tidak meletus. Namun perlu diketahui mungkin saja masih ada energi yang tersimpan meski sebagian besar energi sudah dikeluarkan melalui lima kali letusan tersebut," tandasnya.

Meski demikian Ferry berharap warga bersiaga karena potensi letusan masih bisa terjadi. Apalagi hingga pukul 21.45 WITA Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menetapkan status Gunung Lokon siaga level III.

"Warga hendaknya mematuhi radius bahaya Gunung Lokon yang ditetapkan yakni 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan," harapnya.

Enam jam sebelumnya dari pukul 00.00 WITA-06.00 WITA Pos Pengamatan Gunung Api merekam 13 kali gempa vulkanik dangkal dan satu kali gempa vulkanik dalam.

Tercatat juga dua kali gempa tektonik dan satu kali gempa tektonik lokal. Gempa embusan yang terekam mencapai empat kali serta tremor bergetar dengan amplitudo 0,5-1 milimeter.

Pukul 18.00 WITA-24.00 WITA, Rabu (7/8), gempa vulkanik mulai meningkat di mana terekam satu kali gempa vulkanik dalam dan delapan kali gempa vulkanik dangkal. Begitupun dengan Kamis, frekuensi gempa vulkanik terekam sampai belasan kali.
(ANT-305/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011